Apa yang Dimaksud Propaganda Rusia seperti Disebut Jokowi? Ternyata Tak Ada Hubungannya dengan Rusia
Kedutaan Besar Rusia di Indonesia mengatakan negaranya tak ikut campur dalam kontestasi pilpres di Indonesia, dikutip dari akun Twitter resmi Kedutaan
"Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak. Membuat rakyat takut, enggak peduli," kata Jokowi.
Meski tak menyebut konsultan jenis apa yang digunakan oleh pihak yang disindirnya, Jokowi juga menyinggung mengenai Propaganda Rusia.
"Seperti yang saya sampaikan, teori Propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu," kata Jokowi.
• Rizal Ramli Pidato di Depan Ribuan Buruh dan Disaksikan Prabowo: Jangan Pilih Jokowi
Jokowi pun mencontohkan perihal hoaks yang belakangan ini sempat berkembang di tengah masyarakat.
Yaitu soal tujuh kontainer surat suara tercoblos, hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, yang saat itu masih bergabung dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
Jokowi juga sempat menyinggung soal dirinya yang selama ini disebut sebagai antek asing. Namun, pada kenyataannya, kubu Prabowo-Sandi-lah yang menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pilpres 2019.
"Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa? Jangan sampai kita disuguhi kebohongan yang terus-menerus. Rakyat kita sudah pintar, baik yang di kota atau di desa," kata dia.
Tanggapan BPN 02
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar mengaku kubu mereka tidak punya cukup uang untuk memakai konsultan asing, dikutip talkshow Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Senin (4/2/2019).
Dahnil Anzar pun mengakui jika teman bisnis asing Prabowo memang banyak dan itu menunjukkan pergaulan yang luas.
"Jadi saya barusan bareng Pak Prabowo ya, dan beliau menyampaikan 'kami enggak punya cukup uang untuk membayar konsultan asing', kalau kemudian Pak Prabowo punya banyak teman, bisnis, mitra, sahabat, dari luar negeri itu bukti bahwasannya pergaulan beliau memang luas," ujar Dahnil Anzar.
Dahnil kemudian juga menepis kabar bahwa kubunya memakai politik ala Rusia.
"Kami dituduh politiknya ala Rusia, 'enggak' kata Pak Prabowo, tapi kita politiknya ala Bojong Koneng (Bogor), Bojong Koneng itu kampungnya Pak Prabowo kita ala-alanya rakyatlah. Jadi, kita tidak punya konsultan asing seperti yang dituduhkan," katanya menirukan jawaban Prabowo.
• Selama Ini Jokowi Bertahan dari Serangan Membabi-buta, Dedi Mulyadi: Sudah Saatnya Menyerang
Ia kemudian menilai sebuah pernyataan yang menurutnya fitnah tersebut sangat berbahaya jika diucapkan presiden.
"Nah ini berbahaya memang, kalau ada tuduhan-tuduhan seperti itu, apalagi keluar dari seorang presiden. Jadi ini harus hati-hati karena bisa berujung produksi hoaks apalagi menuduh sambil kita pakai konsultan asing dan sebagainya," ucap Dahnil Anzar.