Tahun Baru Imlek

Cerita Ares Ramdani, Siswa SMK Asal Padalarang yang Jadi Pemain Barongsai

Siapa sangka, di balik aksi barongsai itu di dalamnya ternyata Ares Ramdani (17), siswa SMK Budi Bhakti Utama Padalarang.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Yongky Yulius
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Penampilan Ares Ramdani saat memainkan Barongsai di Cimahi, Selasa (5/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Pada tahun baru Imlek 2019 di Kota Cimahi, masyarakat terlihat tumpah ruah memenuhi halaman salah satu pusat perbelanjaan yang berada di Jalan Ria untuk menyaksikan pertujukan barongsai, Selasa (5/2/2019).

Meski barongsai itu berukuran kecil dan hanya ada satu, tetapi bisa membuat penonton terutama anak-anak yang hadir terpesona dengan aksinya yang cukup lincah itu.

Tabuhan musik khas pertujukan barongsai tersebut membuat suasana semakin meriah, terlebih aksi barongsai itu terlihat semkain menggila saat tabuhan musik tersebut terus bergema.

Siapa sangka, di balik aksi barongsai itu di dalamnya ternyata Ares Ramdani (17), siswa SMK Budi Bhakti Utama Padalarang, Kabupaten Bandung Barat yang telah menekuni ekstrakulikuler barongsai di sekolahnya.

Ditemui usai beraksi, Ares mengaku menjadi pemain barongsai karena ia sudah menyukai permainan barongsai itu sejak kecil, tepatnya setelah ia melihat aksi orang lain.

VIDEO: Serunya Pertunjukkan Barongsai di TSM Bandung yang Ditonton Ribuan Orang

Dirinya pun akhirnya memutuskan untuk menekuni permainan tersebut.

"Awal-awal melakukan latihan sering memar dan pegal pada tubuh karena teman yang berada di belakangnya, harus meliuk-liuk dan meloncat, hingga hingga sering terjatuh," ujarnya.

Selama empat tahun menggeluti kesenian barongsai, ia mengaku semakin jatuh hati dan memutuskan untuk menekuni kesenian itu.

Menurutnya, selain kesenian aksi barongsai juga termasuk olahraga gerak tubuh yang tak kalah melelahkan dengan olahraga lainnya.

"Saya suka barongsai itu karena jarang, terus permainannya ekstrim juga. Selain itu tidak banyak orang yang bisa lihat muka kita karena pakai topeng," katanya.

Meski lelah, ia kerap latihan seminggu tiga kali dengan durasi waktu minimal 4-5 jam. Namun saat mendekati momentum Imlek waktu latihannya bisa bertambah, bahkan bisa setiap hari dengan durasi waktu yang sama.

Menurutnya, saat berada di dalam kostum barongsai dengan bobot yang tak ringan, ia melalui latihan yang cukup berat lantaran harus menguasai gerakan dasar dan media lantai.

Atraksi Barongsai Tonggak Meriahkan Imlek di Trans Studio Bandung, Ada Lucky Angpao untuk Pengunjung

"Saya memiliki peran sebagai kepala singa barongsai, yang harus memahami kemana langkahnya yang dituju agar tidak membahayakan teman yang ada di belakang, sebagai badan barongsai," ucapnya.

Ia mengatakan, ketika sudah memakai kostum barongsai itu berbeda dengan saat latihan, karena di dalam kostum kondisinya gelap dan panas, tetapi tetap harus bergerak seindah mungkin agar aksinya tidak kaku.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved