Angka Kekerasan terhadap Anak Selama 2018 Meningkat, Ada Pertambahan Sekitar 300 Kasus

Laporan Wartawan Tribun Jabar, ery chandra

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat selama kurun 2018 tingkat kekerasan terhadap anak bertambah 300-an kasus dibanding tahun sebelumnya.

Tahun 2018, KPAI mencatat ada 4.885 kasus kekerasan terhadap anak, bertambah 306 dibanding tahun 2017 yang 4.579 kasus.

Komisioner sekaligus Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati, mengatakan tahun lalu angka anak yang berhadapan dengan hukum ada di urutan tertinggi.

Rita Pranawati menyebut ada pertambahan sekitar 400 kasus kekerasan terhadap anak dibanding tahun sebelumnya.

"Data yang kami miliki kekerasaan pada anak naik sekitar 400 kasus. Setelah anak berhadapan dengan hukum yang tinggi. Ada pengasuhan dan cyber crime dan pornografi," ujar Rita Pranawati saat dihubungi TRIBUNJABAR.ID, melalui ponselnya, di Kota Bandung, Jumat (18/1/2019).

Rita Pranawati mengatakan peningkatan kasus yang terjadi 2018 sangat signifikan. Pasalnya, warga mesti mulai sadar untuk waspada dan terus mengawasi anaknya.

"Harus diantisipasi kedepan. Cara literasi digital juga harus dilakukan," kata Rita Pranawati.

Rita Pranawatimenuturkan berbagai pihak penting berperan aktif melakukan pencegahan terjadi kekerasan terhadap anak-anak.

Dimulai dari keluarga, lingkungan terdekat, masyarakat, institusi penegakan hukum, pemerintah, hingga media massa, dan lainnya.

"Benteng terdekat perlindungan anak dari keluarga. Baru kemudian lainnya. Tapi semua bisa komitmen bersama pada situasi ini," ujarnya.

Sementara itu, KPAI mencatat perbandingan jumlah data kasus perlindungan anak dari tahun 2011 hingga 2018, yakni 2011 sebanyak 2178 kasus, 2012 sebanyak 3512 kasus, 2013 sebanyak 4311 kasus, 2014 sebanyak 5066 kasus, 2015 sebanyak 4309 kasus, 2016 sebanyak 4622 kasus, 2017 sebanyak 4579 kasus dan 2018 total 4885 kasus.(*)