Meski Harga Tiket Pesawat Domestik Turun, Sebagian Besar Warga Aceh Tetap Pilih Rute Internasional

Indonesia National Air Carriers Association (INACA) sepakat menurunkan harga jual tiket pesawat rute domestik.

Editor: Yongky Yulius
Pixabay.com
Ilustrasi pesawat terbang. 

“Oke kalau kita bisa sampaikan dari 2016-2018 kurs kita sudah melemah lebih dari 170 persen. Sedangkan tarif maskapai penerbangan dari April 2016 sampai detik ini tidak ada kenaikan. Sedangkan harga fuel sudah (naik) lebih dari 125 persen. Labour itu untuk 1-3 bulan sudah naik 350 persen,” kata Ari yang juga menjabat Direktur Utama Garuda Indonesia.

Menurut dia, di masa peak season pun para maskapai tak pernah menaikan harga melebihi tarif batas atas yang ditentukan pemerintah.

Pesawat Antonov, Raksasa Rusia yang Tidur 30 Tahun tapi Kini Jadi Proyek Ambisius Cina

Atas dasar itu, di masa Natal dan Tahun Baru 2019 ini dia menilai kenaikan harga tiket pesawat masih dalam batas yang wajar.

Mengenai harga tiket perjalanan ke luar negeri yang lebih murah ketimbang penerbangan domestik, kata Ari, disebabkan karena pajak yang dikenakan oleh pemerintah.

“Di dalam negeri kita kena pajak pertambahan nilai (PPN), di luar negeri tidak kena PPN. Hal tersebut yang buat perbedaan harga,” jelas Ari.

Penyebab lain harga tiket luar negeri lebih murah ketimbang dalam negeri, menurut dia adalah tingkat frekuensi penerbangan.

Ari mengatakan, frekuensi penerbangan di luar negeri tinggi sehingga maskapai melakukan perang harga.(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul "Harga Tiket Pesawat Turun, Warga Aceh Tetap Pilih Terbang ke Jakarta via Kuala Lumpur, Ini Alasannya".

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved