Deretan Fenomena Astronomi Sepanjang 2019, dari Hujan Meteor hingga Gerhana Bulan Total
Dibanding tahun 2018, fenomena astronomi sepanjang 2019 dipastikan akan jauh lebih menarik.
Menurut astronom amatir Marufin Sudibyo, hujan meteor ini terjadi pada selang waktu yang singkat antara 27 Desember 2018 sampai 10 Januari 2019.
"Jadi secara kasar puncaknya akan terjadi nanti malam waktu Indonesia. Jumlah meteornya secara teoritis bisa mencapai 120 meteor perjam dengan kecepatan tiap meteor 42 km/detik (tergolong kecepatan medium)," katanya kepada Kompas.com, Jumat (4/1/2019).
Marufin berkata, hujan meteor bisa dilihat dari Indonesia karena langit relatif gelap tanpa cahaya Bulan yang kadang mengganggu.
Untuk diketahui, fase Bulan saat ini dua persen karena menjelang pembentukan Bulan baru.
"Hujan meteor ini bisa diamati sejak pukul 03.00 WIB hingga saat azan Shubuh berkumandang. Jadi ada waktu pengamatan sekitar sejam," sambungnya.
Selain itu sebenarnya juga ada fenomena gerhana bulan total di langit Amerika pada 21 Januari mendatang. Namun, fenomena kali ini tidak dapat dilihat dari Indonesia.
"Itu karena gerhana berlangsung pada 9.00 WIB sampai 15.00 WIB, yang artinya di Indonesia masih siang sehingga tidak mungkin menyaksikan (gerhana)," imbuh Marufin.
2. Februari
Pada tanggal 17 Februari, perusahaan Israel di bidang antariksa, SpaceIL, berencana menjadi perusahaan swasta pertama yang meluncurkan pesawat luar angkasa tanpa awak ke bulan.
Pesawat ini akan diluncurkan dari roket Falcon 9 produksi perusahaan SpaceX milik miliuner Elon Musk.
Pesawat itu akan menancapkan bendera Israel di bulan dan melakukan riset pada permukaan magnetik bulan.
Ilustrasi pendaratan pesawat luar angkasa tak berawak di bulan (ISRAEL NATIONAL NEWS / SPACEIL via kompas.com)
Di akhir Januari atau mungkin Februari, robot InSight direncanakan akan mulai mengebor permukaan Mars.
Informasi yang akan dikumpulkan akan membuat kita memahami bagaimana Mars dan planet-planet bebatuan lainnya terbentuk.
Pada pertengahan bulan Januari, satelit Juno, juga direncanakan untuk melintasi area dekat Jupiter.
Pada tanggal 19 Februari, bulan akan melintas sangat dekat dengan bumi. Hal ini akan menyebabkan fenomena "bulan super".