Kehidupan
Kisah Jaenal Aripin, Jualan Gulali di Bandung Sejak 1985, Kalau Sepi Dalam Sehari Dapat Rp 50 Ribu
Apakah Anda masih ingat jajanan gulali, benang kusut, atau gula asam? Ya jajanan tersebut merupakan jajanan zaman dulu atau jadul.
Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Yongky Yulius
"Gulanya harus bagus, kalau gula warung nantinya bergelembung gulalinya," ujar Jaenal.
2 kilogram yang ia buat jadi gulali, tak selalu habis satu hari.
Terkadang tersisa dan terus ia hangatkan untuk ia jual esok harinya.
Jika penjualannya bagus, sehari ia bisa mengantongi Rp 100.000. Namun jika sepi, biasanya ia hanya dapat Rp 50.000.
Di Bandung, ia menempati rumah kontrakan di sekitar Sukajadi, sedangkan istri dan anak-anaknya tinggal di Garut.
Dia memilih berjualan gulali sejak muda, dikarenakan ayah dan kakaknya juga berjualan gulali.
"Jadi jualan gulali ini turun temurun. Dari bapak, terus kakak," ujar Jenal.
Bahkan Jaenal menyebutkan bahwa anak pertamanya sudah berjualan gulali, mengikuti jejaknya. Jaenal memiliki lima orang anak.
Tak hanya berjualan keliling Bandung, terkadang Jaenal selalu mendapat undangan di acara pernikahan, atau acara lainnya.
"Kalau ada yang mengundang biasanya suka telepon saya ke nomor 081220168755," ujar Jaenal.