Sebagai Suami, Ifan Seventeen Tunjukkan Cinta Mendalam kepada Istrinya, Antar hingga ke Liang Lahat
Bencana tsunami di Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam, menyisakan duka yang mendalam bagi Ifan Seventeen.
TRIBUNJABAR.ID - Bencana tsunami di Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam, menyisakan duka yang mendalam bagi Ifan Seventeen.
Pasalnya tiga personel band Seventeen, Herman (gitar), Bani (bass), dan Andi (drum) serta istri Ifan Seventeen, Dylan Sahara, meninggal dunia dalam musibah tersebut.
Hari ini jenazah istri Ifan Seventeen dikebumikan di tempat pemakaman umum Taman Arum, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan Ponorogo.
Vokalis band Seventeen itu mengantarkan jenazah sang istri tercintanya menuju tempat peristirahatan terakhir.
Menumpang ambulans milik RSUD dr Hardjono Ponorogo, Ifan Seventeen dan jenazah istrinya tiba di Ponorogo setelah terbang dari Jakarta.
Ibu kandung Dylan, Dwi Retno dan adik Dylan, Luhur Kusumo turut mendampingi Ifan Seventeen.
Setibanya di rumah duka, jenazah Dylan disemayamkan dan disalatkan.
Jenazah Dylan dimakamkan tepat di sebelah makam adik kandungnya, Lastri yang meninggal saat di dalam kandungan.
Prosesi pemakaman jenazah Dylan ini diiringi isak tangis dari kerabat dan keluarga.
• Kisah Pemain Keyboard Seventeen di Tanjung Lesung, Nyangkut di Pohon Kelapa Tergulung Tsunami
Berbalut baju koko putih, bawahan berwarna hitam dan kacamata hitam, Ifan Seventeen nampak berusaha tegar melepas kepergian sang istri tercinta.
Setelah memakamkan istrinya, tak lupa Ifan Seventeen mengucapkan terimaksih kepada seluruh masyarakat yang telah mendoakan istri dan teman-temannya yang menjadi korban bencana tsunami di Tanjung Lesung, Banten.
Dalam kesempatan tersebut Ifan Seventeen juga memohon maaf untuk kesalahan istri dan teman-temannya.
"Allah yang mempertemukan kita, dan Allah juga yang memisahkan kita. Terima kasih atas semua doanya, semoga istri saya diterima oleh Allah SWT," ujar Ifan.
Sambil mengusap batu nisan putih istrinya, Ifan Seventeen berpamitan untuk meninggalkan makam.
"Aku pamit ya sayang," kata Ifan sambil mengusap batu nisan putih istrinya, seakan berat melangkahkan kaki untuk pergi.