BREAKING NEWS: Ada Jejak Longsor di Lereng Barat Daya Gunung Anak Krakatau
Material lepas di lereng Gunung Anak Krakatau ini menjadi runtuh dipicu oleh dua faktor, yakni hujan deras dan tremor.
Seperti diketahui, awan panas yang masuk ke laut bisa memicu gelombang tinggi penyebab terbentuknya tsunami.
Jadi, apa penyebab tsunami di Selat Sunda tersebut?
"Jadi kemungkinan ada longsor di sektor tertentu akhirnya menghasilkan tsunami, tapi pada arah tertentu," lanjut Mbah Rono.
Menurut Surono, ada bagian tubuh sang ibu Krakatau atau bisa juga tubuh Gunung Anak Krakatau yang longsor di sisi tertentu, mengakibatkan tsunami ke arah tertentu saja, dalam hal ini arah Pandeglang.
Menurut penjelasan Surono, Gunung Anak Krakatau sendiri terbentuk di kaldera Krakatau dan puncaknya muncul ke permukaan.
"Kaldera yang sangat curam dan dalam di mana Anak Krakatau muncul di bibir kaldera, ini longsor menimbulkan tsunami," kata Surono menganalisa.
"Tubuh ibu Krakatau longsor sehingga terjadi tsunami di sisi tertentu, kemungkinan besar tubuh ibu Krakatau longsor."
"Bagaimana longsor bisa memicu tsunami? Materialnya banyak sekali, kalau sekian juta kubik masuk, sekian juta air juga harus pindah, bergerak tiba-tiba."
• Apa Itu Tsunami dan Apa Saja Penyebabnya? Salah Satunya Jadi Penyebab Dinosaurus Musnah
• Tsunami-tsunami Dahsyat yang Pernah Terjadi di Dunia, Ada yang Gelombangnya Capai 30 Meter
• Menerka-nerka Apa Penyebab Tsunami di Selat Sunda yang Menerjang Banten dan Lampung
Longsoran bawah laut ini disebut Mbah Rono sebenarnya bisa terdeteksi, namun dalam hal ini kemungkinan 'tersembunyi' di antara gempa-gempa Gunung Anak Krakatau.
"Tremor gunung Anak Krakatau yang terus-menerus, kemungkinan tenggelam di antara tremor, mana gempa karena gunung mana karena longsoran. salah satu kemungkinan adalah longsoran," tambah Surono lagi.
"Pada saat dia lepas menjadi longsoran, dia menjadi energi yang besar."
Seperti diketahui, tsunami di Selat Sunda mengakibatkan setidaknya 222 orang tewas, 843 luka-luka dan 28 orang masih hilang.
Dari data yang dihimpun BNPB atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana hingga pukul 13.00 tersebut, Kepala Pusat Data Inforamsi dan Humas BNBP, Sutopo Purwo Nungroho mengungkapkan Padeglang merupakan daerah terparah yang terdampak Tsunami.
"Dari data itu, Pandeglang yang paling parah. Jumlah korban meninggal di Pandeglang ada 120, 624 luka-luka, dan 4 masih hilang. Korban paling banyak ditemukan di Hotel Mutiara, Sarita Cottage, dan Hotel Tanjung Lesung," ungkapnya saat jumpa pers di Kantor BPBD DIY, Minggu (23/12/2018).
"Untuk kerusakan fisik, rumah ada 446, 9 hotel rusak berat, 60 warung makan rusak, 350 perahu rusak," sambungnya.