Asep Yaya Bocah Bandung Barat yang Menelan Peluit Langsung Dibawa ke RSHS Bandung

Asep Yaya (9), bocah yang tak sengaja menelan peluit asal Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, Bandung Barat dibawa ke RSHS Bandung.

muhamad nandri prilatama/tribunjabar
Bocah asal Kampung Cimalang, RT 1/5, Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, Bandung Barat, bernama Asep Yaya (9) tak sengaja menelan peluit saat bermain bersama anak bibinya pada Minggu (14/10/2018). Kini, peluit itu masih bersarang di paru-parunya. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, NGAMPRAH - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat melalui Dinas Kesehatan langsung bergerak cepat membawa Asep Yaya (9), bocah yang tak sengaja menelan peluit asal Kampung Cimalang, RT 1/5, Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS), Rabu (19/12/2018) pagi.

Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan setelah mendapat informasi terkait Asep Yaya, langsung menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan, Hernawan untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut.

"Alhamdulillah, setelah dapat informasi ini saya langsung infokan ke Dinkes dan sudah kami bawa ke RSHS, semoga dek Asep Yaya bisa kembali sehat seperti sedia kala," katanya melalui pesan whatsapp, Rabu (19/12/2018).

Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan juga mengaku pihaknya melalui tim kesehatan dari Puskesmas Saguling langsung datang ke kediaman Sugandi.

Lalu meminta izin untuk membawa anaknya ke RSHS Bandung untuk menjalani pemeriksaan.

"Tadi pagi kami langsung bawa anak itu ke rumah sakit Hasan Sadikin Bandung. Terima kasih kepada semuanya dan semoga bisa cepat disembuhkan," katanya. 

Kaleidoskop 2018: Kecelakaan-kecelakaan Maut Paling Memakan Korban di 2018, 3 di Antaranya di Jabar

Deddy Mizwar Minta Izin Meikarta Dihentikan, Ada Rapat dan Uang 90 Ribu SGD untuk Pejabat Pemprov

Diberitakan sebelumnya, Asep tak sengaja menelan peluit saat bermain bersama anak bibinya pada Minggu (14/10/2018). Kini, peluit itu masih bersarang di paru-parunya.

Secara fisik, Asep tampak baik-baik saja dan masih tetap dapat bermain dengan saudaranya, bahkan masih dapat berlari-lari dan tertawa. Tetapi, ada hal aneh ketika dirinya menarik napas panjang. Tiba-tiba terdengar suara seperti terompet saat menghelakan napasnya.

Ayah Asep, Subandi (54), mengatakan awal mula anaknya menelan peluit itu ialah saat anaknya meminta izin untuk bermain ke rumah bibinya. Tapi, lama kemudian bibinya datang memberi kabar jika Asep menelan peluit.

Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan
Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan (Tribun Jabar/Muhammad Syarif Abdussalam)

"Kami pun bawa dia ke Puskesmas Saguling untuk penanganan pertama. Tapi, anak saya diminta untuk dirujuk ke RS Cahya Kawaluyaan," katanya di lokasi, Selasa (18/12/2018).

Saat hendak dirujuk ke RSCK, kata Subandi dia belum membuat BPJS kesehatan, sehingga lebih memilih untuk berobat ke orang yang dipercayai. Namun, tak kunjung sembuh. Akhirnya, Subandi pun memutuskan membuat BPJS dan membawa anaknya ke RSCK.

"Anak kami dirujuk ke dokter anak dan THT sebelum dirujuk ke RSHS Bandung. Tapi, kami belum bawa dia ke RSHS karena lokasinya jauh dan gak punya biaya saya," ujarnya yang sehari-hari bekerja menjaring ikan di Waduk Saguling.

Selama Masa Liburan Natal dan Tahun Baru PT KAI Daop 3 Cirebon Sediakan 5.766 Kursi Per Hari

Ole Gunnar Solskjaer Gantikan Jose Mourinho di Manchester United

Dia juga mengaku sudah melaporkan masalah ini kepada kepala desanya. Bahkan, kepala desa sempat memberikan uang Rp 200 ribu untuk membawanya ke Bandung.

"Tapi masih kurang jika harus nyewa mobil dan gak ada yang sanggup," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved