Prabowo Kembali Lontarkan Kritik Pedas, Bayi Indonesia yang Baru Lahir Sudah Punya Utang Rp 9 Juta
Kata Prabowo: bayi di Indonesia yang baru lahir sudah punya utang Rp 9 juta. Ini adalah kritik kesekian lainnya dari Prabowo soal utang negara.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Bukan kali ini saja Prabowo Subianto menyindir soal utang negara.
Prabowo pernah menyatakan bahwa kondisi utang Indonesia sudah membahayakan, bahkan jumlahnya sampai Rp 9.000 triliun.
Pun saat memberikan sambutan pada acara halalbihalal dan reuni akbar purnawirawan Kopassus, Sabtu (7/7/2018), Prabowo menyebut Indonesia hidup dari utang.
"Maaf, dengan segala hormat, bangsa ini, negara ini hidupnya dari utang," kata Prabowo di GOR Ciracas, Jakarta, Sabtu.
• Partai Demokrat Gelar Rapat Darurat Dipimpin SBY, Hinca: Pernyataan Menko Polhukam Menyepelekan Soal
Prabowo Subianto juga pernah menyinggung soal utang dan impor pangan pada November lalu.
Ia mengatakan, Indonesia merupakan bangsa yang terhormat dan merdeka yang harus menjunjung tinggi kesejahteraan rakyatnya, salah satunya dengan ketersediaan pangan.
Menurut Prabowo, sebagai bangsa agrarian, sejatinya pemerintah Indonesia memuliakan dan mensejahterakan para petani, bukan malah melakukan impor yang justru merugikan para petani dalam negeri.
"Bangsa kita bangsa terhormat dan akan selalu terhormat dan akan terus terhormat. Kenapa kita utang-utang terus, kenapa kita impor-impor terus?" ujar Prabowo saat menghadiri deklarasi Relawan Roemah Djoeang Garut, di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (17/11/2018).
Kata Sri Mulyani Soal Utang Negara

Menurut menteri Keuangan Sri Mulyani, publik lebih senang memelototi utang negara, ketimbang aset yang dimiliki.
"Publik sekarang perhatiannya sangat dan lebih senang tenaganya habis untuk memelototi utang. Padahal, utang itu dipelototi oleh banyak orang," ujarnya dalam acara Property Outlook di Jakarta, Senin (17/12/2018), mengutip dari Kompas.com.
"Justru harusnya publik itu lebih banyak melihat pada aset. Kalau utang, yang beri utang aja ngawasin kita, belum rating agency," sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Saat bicara soal utang, ucapnya, para pengamat atau siapa saja begitu senang. Hal itu ia sebut layaknya ada ketergantungan dengan isu tersebut.
• Elektabilitas Prabowo-Sandi Kalahkan Jokowi-Maruf Amin di Madura, Faktor Kemenangan Ada di Ulama
Utang Dipakai Untuk Apa?
Selama empat tahun terakhir masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, utang pemerintah pusat mengalami kenaikan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, kenaikan utang dari 2015 sampai 2017 tercatat sebesar Rp 1.329 triliun atau jauh lebih tinggi dibandingkan pemerintahan periode sebelumnya pada 2012-2014 yang utangnya naik Rp 799,8 triliun.