Anak Muda Jadi Inspirasi, Lebih dari 20 Tahun Celah-celah Langit Tetap Berkarya di Dunia Teater

Ketua Celah-celah Langit, Iman Soleh mengatakan bahwa anak-anak menjadi inspirasi CCL untuk terus berkarya.

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Theofilus Richard
Ketua CCL, Iman Soleh, menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam Anugerah Kebudayaan 2018, Gedung Sate, Jumat (14/12/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Komunitas Teater Celah-celah Langit (CCL) berdiri sejak 22 Mei 1998. Banyak pertunjukan teater digelar dari komunitas yang bermarkas di belakang Terminal Ledeng, Bandung ini.

Celah-celah Langit juga banyak diisi oleh anggota yang berusia masih muda.

Ketua Celah-celah Langit, Iman Soleh mengatakan bahwa anak-anak menjadi inspirasi CCL untuk terus berkarya.

Ia tidak menyangka bahwa masih banyak anak muda yang tertarik pada seni pertunjukan teater.

“Saya terharu, pada yang selama ini cara pandang kami tidak terlalu bagus pada anak muda. Anak muda justru lebih semangat. Orang tua sudah tidak punya waktu,” ujar Iman Soleh ketika ditemui setelah acara Anugerah Kebudayaan, Gedung Sate, Jumat (14/12/2018).

Iman pun mengaku sangat optimistis seni pertunjukan teater dapat beregenerasi terus menerus.

7 Orang Tewas Akibat Kebakaran Rumah di Sungai Kunjang Samarinda, 3 Masih Anak-anak

Jadwal Liga Champions 2018/2019, Big Match: Liverpool vs Bayern Munchen, Manchester United vs PSG

“Tentu, jangan elehan kalau berkesenian. Kalau pernikahan kan yang penting orang menyebut samawa, sakinah mawadah warahmah. Istiqomah enggak disebut. Kalau berkesenian yang paling sulit adalah istiqomah,” kata Iman.

Satu di antara kunci kesuksesan Celah-celah Langit dalam menggelar berbagai pertunjukan adalah riset.

Sebelum membuat pergelaran teater, CCL selalu mengobservasi dan meriset topik yang akan diangkat dalam pertunjukan.

“Pemain pertunjukan teater berbasis riset. Semisal, pertunjukan terakhir kami yang berjudul ‘Petani’, kami riset terlebih dulu dari petani,” ujarnya.

Selain itu, naskah pertunjukan pun ditulis secara berembuk, bukan hanya oleh satu orang.

Bahkan, kata Iman, pernah ada satu naskah yang ditulis oleh 35 orang. Ia ingin mendorong kemampuan dan kompetensi para anggota Celah-celah Langit.

Dalam dunia pertunjukan teater, CCL tidak hanya dikenal di Tanah Air tetapi juga di luar negeri.


Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved