Ini 6 Harapan Warga Muda Jawa Barat lewat 100 Hari Kerja Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul, Ada Harapanmu?
Rupanya ada beberapa program Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum yang mengena dan ditunggu-tunggu oleh warga Jabar.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Berbagai program telah diluncurkan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum selama 100 hari kerjanya sebagai Gubernur Jabar dan Wakil Gubernur Jabar.
Warga pun berharap keberlanjutan program-program tersebut dan realisasi rencana-rencana pembangunan di Jabar.
Rupanya ada beberapa program Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum yang mengena dan ditunggu-tunggu oleh warga Jabar.
Mengapa Persib Bandung Melempem di Akhir Kompetisi? Ini Pendapat Febri Hariyadi https://t.co/TtTD2WwKzg via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 15, 2018
Apa saja itu? Tribun Jabar telah merangkumnya.
1. Jalan Pelosok Baru Saja Diperbaiki, Satu Pesantren Satu Produk di Cianjur.
Riska Wulan Purnama (30), warga Desa Sukataris, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.
Riska mengaku telah merasakan sejumlah program pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul di Cianjur. Riska mengatakan, apalagi sejak masa kampanye, Ridwan Kamil cukup sering berkegiatan di Cianjur.
"Sebagai warga Jabar yang aku rasakan terutama di fasilitas infrastruktur. Karena kebetulan saya dari Cianjur. Saya lihat ada beberapa jalan di daerah terpencil yang baru saja diperbaiki. Gerakan salat subuh berjamaah juga selalu dilaksanakan oleh warga Cianjur," kata Riska saat ditanya melalui pesan pribadi media sosial, Sabtu (15/12).
Sebelumnya, Ridwan Kamil pun menggagas program Jalan Mulus (Jamu) yang didasarkan pada laporan masyarakat mengenai jalan kabupaten atau desa di Jabar yang harus diperbaiki.
Awalnya, Ridwan Kamil mengumpulkan data jalan rusak ini melalui akun instagramnya.
Riska pun melihat sejumlah program nonfisik lain yang sudah berjalan seperti berbagai pembinaan khusus di sekolah dan pesantren, mulai dari pembangunan karakter sampai ekonomi.
Dirinya berharap program-program tersebut dapat terus diawasi dan ditingkatkan.
Riska berharap Ridwan Kamil dan Uu dapat memberikan bimbingan yang lebih baik kepada bupati atau walikota, contohnya dengan program untuk menghentikan korupsi di Jabar. Juga diharapkan mengintervensi kebijakan yang dinilai merugikan masyarakat.
"OTT Bupati Cianjur mah parah sih. Warga banyak mengeluh di bawah kepemimpinan dia. Kaget aja pas pulang ke Cianjur banyak rute angkot yang diubah. Yang tadinya bisa naik angkot satu kali, ini malah jadi dua kali, jadi makin lama waktunya. Teu efisien, ongkos jadi dobel. Karunya atuh rakyat leutik nu imahna jauh (kasian orang kecil yang rumahnya jauh)," kata Riska yang bekerja di Ibukota ini.
• Ternyata Ini Penyebab Banjir di Melong Kota Cimahi, Ratusan Warga Jadi Korban
2. Jangan Lupakan Infrastruktur
Putri Silviani (22), Warga Kelurahan Kotakulon, Kecamatan Garutkota, Kabupaten Garut.
Putri mengatakan, mungkin saja program-program yang diluncurkan pasangan ini belum berdampak luas di 100 hari pertamanya dan harus terus ditingkatkan realisasinya.
Hal ini disebabkan pasangan ini baru bekerja 100 hari.
"Saya mungkin belum merasakan dari visi misinya mereka. Semoga saja prospek ke depannya, visi misinya Gubernur Jabar bisa dilaksanakan satu persatu dan bisa merata," kata Putri yang berprofesi sebagai presenter ini.
Putri berharap berbagai program yang sudah diluncurkan benar-benar dilaksanakan secara cepat sehingga tidak terkesan sekedar launching.
Berbagai persoalan dasar seperti infrastruktur, katanya, jangan sampai dilupakan.
"Kalau untuk dibenahi mungkin beberapa ruas jalan di kota-kota kecil banyak sekali kerusakan. Mungkin lewat gubernur dan struktur di bawahnya, bisa membenahi itu. Harapannya, semoga yang sudah di digembor-gemborin itu, mau program apapun itu, mau pembangunan tol, reaktivasi kereta, semoga dilaksanakan dengan baik dan enggak harapan kosong," katanya.
3. Tidak Bisa Dihitung dalam 100 Hari, Berharap Rute Penerbangan Berlin-Kertajati.
Dede Rudiyana (31), warga Desa Dawuan, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka.
Sebagai warga Majalengka yang bekerja di kota Rostock di Jerman, Dede terus memantau pembangunan di Jabar dan kampung halamannya.
Dia pun tidak setuju dengan konsep penilaian 100 hari kerja gubernur dan wakil gubernur saat dimintai komentarnya mengenai 100 hari kerja Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul.
"Aku agak kurang suka dengan penilaian 100 hari kinerja. 100 hari dari lima tahun itu cuma sekitar 5 persen, mana bisa kita menilai seseorang dari 5 persen kinerjanya. Lagian di 100 hari masa awal dia memimpin dia juga harus banyak menghabiskan waktu dengan proyek dari pejabat sebelumnya, mana yang dilanjut mana yang tidak," katanya.
Namun dalam 100 hari kinerjanya, kata Dede, terlihat fokus apa saja yang akan digarap oleh Ridwan Kamil dan pasangannya ke depan.
Jikapun belum terasa oleh semua masyarakat, hal tersebut merupakan cerminan apa saja yang akan dikerjakan 5 tahun ke depan.
"Kayaknya, dalam 100 hari, kita enggak bisa mengaharapkan kesempuraan. Biarkan dia bekerja dulu, setidaknya kalau sudah 50 persen masa jabatannya, barulah kita bisa komentar. Tapi sudah kelihatan dia fokus ke perbaikan infrastruktur. Ide-idenya untuk membangun ini menarik dan bisa dilaksanakan, alias masuk akal," kata Dede yang bekerja di perusahaan perjalanan internasional tersebut.
Dede berharap Ridwan Kamil dapat mengembangkan bandara yang sudah dibangun di masa sebelumnya, Bandara Kertajati.
Aksesibilitas bandara dan kota di Jabar, juga rute penerbangan lokal dan internasional, katanya, harus diperbanyak untuk meningkatkan aktivitas pariwisata.
"Saya berharap penerbangan langsung Berlin-Majalengka, TXL - KJT, pengen banget terlaksana. Setidaknya Berlin - Abudhabi - Majalengka atau Hamburg - Singapura - Majalengka. Jadi enggak usah turun di Jakarta kalau mau pulang," katanya yang belum pernah pulang ke Majalengka sejak 2013 ini.
Ridwan Kamil pun diharapkan terus menggalang kerja sama dengan negara-negara lain untuk membangun Jawa Barat. Merealisasikan dan mempertahankan semua program yang telah diluncurkannya.

4. Komunikasi Langsung Lewat Medsos
Dani Nurdiana (31), Jababeka II, Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Menurut Dani, Ridwan Kamil telah sukses membuka komunikasi yang baik dengan warganya dalam 100 hari masa kepemimpinannya sebagai Gubernur Jabar.
Hal tersebut sudah dilakukannnya sejak jadi Wali Kota Bandung.
Melalui akun resminya di media sosial, Ridwan Kamil menyerap informasi dan pengaduan warga dan ditanggapi langsung.
Hal tersebut, katanya, menunjang program yang telah diluncurkannya, yakni Jabar Quick Response atau Jabar Saber Hoax.
"Beliau sangat tahu bahwa generasi muda merupakan aset paling utama apalagi, generasi milenial. Beliau sadar meningkatnya akses internet terhadap generasi muda. Beliau dengan caranya sendiri bisa mengambil suara tanpa harus menunjukan kalau beliau seorang gubernur," katanya.
Melalui akun media sosialnya, Ridwan Kamil dinilai menjadi sangat terbuka dalam menerima masukan ataupun kritik. Hal tersebut menunjukkan komitmennya menjadi Gubernur yang merespons partisipasi warga.
"Beliau berusaha membangun perubahan supaya SDM Jawa Barat lebih maju, selain dari pemerataan pembangunan, juga dengan cara meluncurkan grand design program di beberapa kota kabupaten," katanya.
Ridwan Kamil, katanya, membuat masyarakat lebih berpikiran positif mengenai pemerintah dengan keterbukaannya tersebut.
Dengan sistem ini yang sudah berjalan selama 100 hari, pembangunan yang dibutuhkan rakyat akan bisa dilaksanakan, bahkan diawasi langsung.
"Beliau menumbuhkan rasa optimisme masyarakat terhadap birokrasi pemerintah, khususnya di Jawa Barat. Bahwa pembangunan provinsi akan melangkah maju," kata eksekutif muda tersebut.
• Ternyata Ini Penyebab Banjir di Melong Kota Cimahi, Ratusan Warga Jadi Korban
5.Menunggu Realisasi Tol Bandung-Banjar dan Reaktivasi Jalur Kereta
Wida Handayani (31), Desa/Kecamatan/Kabupaten Ciamis.
Wida mengatakan warga sudah banyak mendengar launching berbagai program di Jabar dan menunggu realisasinya.
Warga pun berharap pembangunan tol yang menghubungkan Bandung-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar, bisa segera direalisasikan.
"Harapan tentang pembangunan tol itu yang utama agar peradaban dan perekonomian bertumbuh pesat. Dan dengan dibukanya lagi jalur kereta menuju Pangandaran agar bisa menambah pendapatan daerah dengan pesat," kata pengusaha kuliner ini.
Wida berharap rencana Pemprov Jabar menjadikan Pangandaran sebagai destinasi wisata kelas dunia harus dilaksanakan secepatnya.
Begitu juga perkembangan wisata di daerah lainnya agar meningkatkan bisa juga perekonomian di bidang restoran, hotel, dan jasa wisata, di semua daerah secara merata.
"Paling utama pariwisata harus diunggulkan dengan kearifan lokalnya, itu bisa menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Jadi harus lebih digenjot lagi semua segi elemennya karena potensi daerah Ciamis juga sebenarnya banyak," katanya.
Purwati (33), warga Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.
Senada dengan Wida, Purwati mengatakan jalan tol Bandung-Banjar kian dibutuhkan warga. Termasuk konektivitasnya dengan Tol Padaleunyi dan Cipularang. Diharapkan, Ridwan Kamil segera merealisasikan tol tersebut.
"Jalanan semakin macet, suami saya saja yang awalnya kalau pulang kerja dari Tangerang ke Tasikmalaya cuma butuh tujuh jam perjalanan, sekarang 15 jam saja belum sampai rumah. Macet di Bekasi dan Limbangan-Gentong mohon jadi perhatian," kata perempuan yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan tersebut.
Purwati mengatakan penanggulangan atau mitigasi bencana alam pun harus menjadi perhatian khusus tidak hanya dalam program 100 hari kerja, namun, harus dibuat sebuah grand design mengenai pembangunan sehingga tidak ada banjir atau longsor lagi di tempat yang tadinya aman.
6. Apresiasi Program Pro UMKM

Myra Hikayat (32), Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cibeunyingkaler, Kota Bandung
Pengusaha muda ini menyambut baik berbagai program Ridwan Kamil yang pro dunia usaha diluncurkan dalam 100 hari kerjanya sebagai Gubernur Jabar, khususnya yang mendukung pengembangan UMKM di Jabar.
"Harapannya program-program ini bisa lebih memajukan lagi UMKM di daerah-daerah. Ya dengan sering ngadain kegiatan yang melibatkan UMKM," kata Myra yang juga menyambut baik program satu pesantren satu usaha yang dilaunching Ridwan Kamil.
Dalam program selanjutnya, katanya, UMKM pun harus dikembangkan juga di tempat-tempat wisata yang sedang dikembangkan warga atau pemerintah. Aksesibilitas menuju kawasan wisata pun, katanya, harus diperbaiki sesuai janjinya sebagai gubernur provinsi pariwisata, secara bersamaan.
"Harapannya juga bisa bangun infrastruktur Jabar jadi lebih baik. Terutama di daerah-daerah yang berpeluang untuk dijadikan lokasi wisata. Jalan-jalan di daerah terpencil agar bisa dibenahi. Sama benahi birokrasi pemerintahan Jabar jadi lebih baik, lebih cepat dalam urusan administrasi. Biar birokrasi kita ada perubahan enggak terus ngikutin kaya zaman Belanda," katanya.
• Hadiri Festival Kota Layak Anak dan Peluncuran Sekoper Cinta, Menteri PPPA Disambut Ratusan Anak
• Gardan Bawah Tersangkut di Rel, Pikap Ini Tertabrak dan Terseret Kereta Api Sejauh 500 Meter