Ada Dua Hotel di Jalur Cipanas-Puncak yang Sudah 6 Bulan Tak Bisa Gaji Karyawannya

Saat ditanya ada berapa hotel yang kena imbas penutupan jalur, Kuswara menjawab hal tersebut tak bisa menjadi tolok ukur.

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ravianto
ferri amiril mukminin/tribun jabar
Kendaraan melintas di jalur Puncak Pass yang baru selesai dipapas, 29 November 2018. 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Sudah hampir sembilan bulan pengerjaan pascalongsor di jalur Puncak melarang kendaraan besar seperti bus dan truk untuk lewat.

Dalam kurun waktu tersebut dua hotel di Cipanas-Puncak bersengketa dengan karyawannya.

Kepala Bidang Hubungan Industri Disnaker Kabupaten Cianjur, Kuswara NK, mengatakan, pihaknya telah menerima laporan karyawan dari dua hotel tersebut.

"Rata-rata mereka tak menerima gaji ada yang enam bulan dan ada yang beberapa bulan, mereka minta Disnaker menjadi penengah dalam sengketa dengan manajemen hotel," kata Kuswara kepada TRIBUNJABAR.ID.

Saat ditanya ada berapa hotel yang kena imbas penutupan jalur, Kuswara menjawab hal tersebut tak bisa menjadi tolok ukur.

"Saat ini berdiri hotel besar di Cipanas dengan penawaran yang bersaing dengan hotel lama, banyak faktor yang menyebabkan hotel kecil kolaps," kata Kuswara.

Ia mengatakan, baru menerima dua laporan dari dua hotel yang karyawannya belum dibayar gajinya.

Namun, penutupan kendaraan besar akibat longsor dan perbaikannya selama enam bulan, dinilai tak berdampak pada kunjungan wisata.

Pengunjung masih bisa menggunakan jalur alternatif Sukabumi dan Jonggol untuk menuju Cipanas.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cianjur Nano Indrapraja, mengatakan, sebenarnya pergeseran tanah di jalur Riung Gunung, Bogor tidak begitu parah.

Maka dari itu, kejadian tersebut dianggap tidak perlu dibesar-besarkan.

“Karena jujur saja, pemberitaan yang berlebihan akhirnya membuat pengusaha hotel resah. Mereka khawatir kalau pengunjung enggan datang, padahal nyatanya Jalur Puncak itu masih bisa dilewati,” ujar Nano Indrapraja kepada TRIBUNJABAR.ID, Minggu (2/12), di Cianjur.

Menurutnya, kondisi di lapangan sebetulnya tidak separah longsor pertama kali di kawasan Puncak Pass yang terjadi awal Februari 2018 lalu.

Ia mengatakan, saat ini dampak pergeseran atau keretakan di Bogor terhadap Cianjur pun tidak begitu banyak.

Terbukti dengan masih banyaknya kendaraan yang lalu lalang dengan baik hingga saat ini.

“Karena kan pasti pengerjaan atau perbaikan di atas juga dilakukan dengan baik. Ada penguatan di lokasi retakan, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” katanya.

Nano mengatakan, saat ini mobil juga sudah bisa melintas, meski baru yang kecil-kecil. Tapi memang tidak ada yang perlu dicemaskan.

Menurut Nano, pemesanan hotel kini sudah mencapai 75 persen untuk Natal dan Tahun Baru 2019.

Diperkirakan, sebanyak 1.200 kamar hotel sudah dipesan dan diharapkan dapat terus meningkat hingga 100 persen.

Nano mengatakan, pemesanan itu sudah cukup tinggi meskipun bis besar belum masuk ke Cianjur.

Dengan kata lain, Cianjur utara memang masih menjadi destinasi utama pengunjung luar daerah.

“Biasanya akan full booked, sebelum tanggal 25 Desember. Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, pemesanan bisa mendekati 100 persen,” katanya.

Kendaraan roda empat berukuran kecil dan motor masih melintasi jalur Puncak menuju atau dari Cianjur. Sementara kendaraan besar melintas melalui dua jalur alernatif yakni Sukabumi dan Jonggol.

Kasatlantas Polres Cianjur Ajun Komisaris Polisi (AKP) Adhimas Sriyono Putra mengatakan, di jalur alternatif pun tidak terjadi peningkatan arus kendaraan.

“Kondisinya masih normal dan tidak ada kenaikan arus atau volume kendaraan. Keramaian justru tetap terjadi di jalur Puncak, mayoritas pengendara tetap melintas dengan kendaraan kecil,” katanya.

Pihak kepolisan saat ibi memfokuskan pada jalur Puncak dan jalur antara Cianjur-Bandung. Pasalnya, kepadatan seringkali terjadi di titik tersebut.(fam)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved