Pascagempa Palu
Petani Ini Hibahkan Lahan Miliknya untuk Dibangun Shelter Pengungsian untuk Korban Gempa di Sigi
Setelah gempa bumi menerjang Palu, Donggala, dan Sigi, ia memiliki niat mulia untuk membantu korban bencana gempa bumi di Sigi.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, SIGI - Sulastri (58), pada awalnya hanya seorang petani yang menggarap lahan miliknya sendiri dan orang lain.
Tetapi, setelah gempa bumi menerjang Palu, Donggala, dan Sigi, ia memiliki niat mulia untuk membantu korban bencana gempa bumi di Sigi.
Ditemui Tribun Jabar di hunian terpadu atau Integrated Community Shelter (ICS) ACT di Desa Sibalaya Utara, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi, Rabu (28/11/2018), ia mengaku menghibahkan tanahnya untuk pembangunan ICS.
Sebelum Jatuh Pilot Lion Air PK-LQP Alami Masalah Bertubi-tubi, KNKT Sebut Pesawat Tak Layak Terbang https://t.co/gHMMPHwHYT via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 28, 2018
"Orang dari ACT datang kepada saya menanyakan kepada saya mengenai kebenaran saya soal penghibahan lahan," ujar Sulastri.
Cerita ini berawal ketika seorang relawan datang ke pengungsian tempat ia tinggal untuk sementara.
Kemudian ia bilang bahwa ia mau menghibahkan lahannya.
Setelah itu, cerita tersebar di media sosial tanpa sepengetahuan Sulastri.
• Panjang Retakan Tanah di Puncak Bogor Puluhan Meter, Polres Cianjur Larang Bus dan Truk Lewat Puncak
Tidak lama setelah itu, Tim ACT menghubunginya.
Awalnya Sulastri pun tidak paham apa itu ACT.
Kemudian tim ACT menjelaskan bahwa ACT adalah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang kemanusiaan.
"Kemudian dijelaskan apa itu ACT. Dia bilang mau membuatkan huntara (hunian sementara). Dia (Tim ACT) juga cerita sebelumnya membantu juga saat (gempa) Lombok," ujarnya.
Setelah dijelaskan, Sulastri mengaku masih bingung, karena belum mengerti sistem kerja ACT.
• Latar Belakang Crazy Rich Surabaya Jusup Maruta Cahyadi, Bisnis Keluarga Masuk 5 Besar di Indonesia
"Saya bingung, saya takutnya, ini jadi utang saya atau bagaimana. Ternyata tidak, ACT hanya membantu membangunkan huntara saja," ujarnya.
