Mutasi Genetik Suku Fore di Pedalaman Papua Nugini, Penyebabnya Karena Ritual Makan Otak Manusia

Suku Fore di Papu Nugini mengalami mutasi genetik karena ritual makan otak manusia.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Kisdiantoro
Ancient Origins
Suku Fore di Papua Nugini yang memiliki ritual makan otak manusia saat pemakaman. 

Melansir dari Ancient Origins, ritual memakan otak itu akhirnya dilarang setelah menyebarnya penyakit sapi gila.

Perlahan, penyakit sapi gila tersebut menghilang.

Kemudian, para ilmuwan menemukan hasil mutasi genetik dari efek penyakit sapi gila di tubuh Suku Fore yang berhasil hidup dari serangan penyakit tersebut.

Dikutip Tribun Jabar dari The Guardian, Suku Fore yang berhasil bertahan dari penyakit sapi gila mampu bertahan dari sejumlah penyakit yang disebabkan oleh prion.

Suku Fore yang memakan otak.
Suku Fore yang memakan otak. (Charles O'Rear/CORBIS)

Penyakit tersbeut seperti Parkinson's, demensia, dan Creutzfeldt-Jakob Disease (CJD).

"Ini contoh revolusi Darwin pada manusia," kata John Collinge dari Intitute of Neurology di University College London.

"Penyakit yang disebarkan prion mengubah satu genetik yang kemudian bisa menimbulkan kekebalan terhadap demensia," lanjutnya.

Ini merupakan pertama kalinya mutasi genetik secara alami yang memproteksi penyakit sapi gila ditemukan dalam manusia.

Suku Fore di Papua Nugini yang memiliki ritual makan otak manusia saat pemakaman.
Suku Fore di Papua Nugini yang memiliki ritual makan otak manusia saat pemakaman. (Ancient Origins)

Ilmuwan mengetes hal tersebut pada tikus dan hasilnya tikus tersebut mengalami mutasi genetik dan kebal terhadap penyakit CJD.

Penelitian terhadap pencegahan penyakit sapi gila dan penyakit lainnya masih terus dilakukan.

John Collinge menambahkan penemuan tersebut sangat membantu ilmuwan untuk mengobati berbagai macam penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

Fokus ilmuwan adalah memahami struktur molekul prion yang menyebabkan penyakit itu dan proses terlibat.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved