Situs Candi Bojongmenje

Luput dari Perhatian Pemerintah, Situs Candi Bersejarah yang Ada di Bandung Timur Ini Terbengkalai

Tak ada perhatian dari pemerintah, komplek Candi Bojongmenje yang berada di sekitar kawasan industri ini kondisinya tidak terawat.

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Hakim Baihaqi
Dadang Nugraha (28), juru pelihara di Situs Candi Bojongmenje, berdiri di depan Situs Candi Bojongmenje, Senin (19/11/2018). 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Candi Bojongmenje yang berada di Kampung Bojongmenje, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, kondisinya semakin mengkhawatirkan dan sama sekali tidak mendapatkan perawatan oleh pemerintah.

Berdasarkan pantauan Tribun Jabar, Senin (19/11/2018), komplek Candi Bojongmenje yang berada di sekitar kawasan industri dan permukiman penduduk ini kondisinya tidak terawat.

Hal tersebut terlihat dari atap pelindung candi yang mengalami kerusakaan dan dua bangunan berupa kantor sekretariat serta museum kondisinya rusak dibeberapa bagian, terutama dinding.

"Beberapa kali kami melapor kepada pemerintah, namun hingga saat ini belum ada tanggapan sama sekali," kata Dadang Nugraha (28), seorang juru pelihara di Situs Candi Bojongmenje, Senin (19/11/2018).

Dadang mengatakan, atap dan dua bangunan di pelataran Candi Bojongmenje dibangun pada 2003 hingga 2004 oleh pemerintah daerah, setelah ditemukan pada 2002.

Ia menambahkan, untuk perawatan sendiri, yakni untuk peralatan pembersih dan tagihan listrik, ia bersama juru pelihara lainnya seringkali mempergunakan uang pribadi.

"Hanya mampu segitu saja, kalau untuk perbaiki bangunan tidak sanggup," katanya.

Ada 19,4 Persen ASN yang Menolak Ideologi Pancasila, Dedi Mulyadi Sarankan Lakukan Perombakan

Dadang pun menyayangkan ketidakpedulian pemerintah kepada Candi Bojongmenje, mengingat candi tersebut adalah bukti rantai sejarah yang hilang, bila ada keseriusan dari pemerintah.

"Harusnya pemerintah bangga, setelah ada temuan ini, membuktikan jika Jawa Barat ada peradaban yang sama tuanya dengan Jawa Timur," katanya.

Dari sejumlah penelitian yang telah dilakukan, Candi Bojongmenje ini dibangun pada abad ke tujuh masehi, berbeda dengan candi lain, candi tersebut sama sekali tidak memiliki relief dan terkesan sederhana.

Di areal situs seluas 600 meter persegi, batu-batu tersebut sebagian besar berbentuk bujur sangkar dan balok, yang memiliki ukuran beragam, lalu ada pula batu berbentuk kepala sapi atau nandi.

Candi Bojongmenje ini, pertama kali ditemukan di abad 21 pada 18 Agustus 2002 oleh warga yang pada saat itu hendak menggali dan mengambil tanah untuk kebutuhan pengurukan gang di Kampung Bojongmenje.

Berembus Isu Pengaturan Skor Match Fixing, Bobotoh Ingin Persib Bandung Bereskan Masalah Internal

"Awalnya warga menggali tanah sampai kedalaman lebih dari satu meter, tetapi melihat ada batu yang aneh, kemudian melaporkan kepada pemerintah setempat," ujar Dadang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved