Kisah Inspiratif
Cerita Adam Merintis Kedai Dapur Ikhlas, Kedai di Mana Pengunjung Makan Sepuasnya, Bayar Seikhlasnya
Gernama Adam Ramdhani (24) atau sering disapa akrab Adam, merupakan pemilik kedai Dapur Ikhlas.
Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Yongky Yulius
100 nasi kotak yang ia bawa tidak langsung ia bawa semua.
• Cerita Invictus, Kaus Buatan Bandung yang Dipakai Emil Saat Dampingi Jokowi, Jadi Sorotan Warganet
Pagi-paginya, ia membawa 30 kotak, siang hingga sore ia membawa 70 kotak.
Dalam satu bulan Adam sudah dapat menghitung penghasilannya.
Selama delapan bulan berkeliling berjualan nasi kotak di kampus ITB, pada Januari ia memutuskan membuka kedai Dapur Ikhlas di Cihapit, meski hanya kedai sederhana.
"Waktu pertama enggak yakin, sempat ada keraguan. Soalnya sewa rukonya Rp 2,5 juta, belum termasuk listrik. Tapi saya selalu berpikir, kalau ini gagal ada hikmahnya untuk belajar, dan alhamdulillah kedai saya bisa buka sampai sekarang," jelas Adam.
Saat ini kedai Dapur Ikhlas berpindah dan sudah buka di Pasar Kontemporer Sarijadi, Bandung.
Menurutnya di sana lebih ramai dikunjungi oleh mahasiswa Politeknik Negeri Bandung (Polban).
• Cerita Perjalanan Chef Achen, Hobi Olahraga tapi Berbisnis Kue dari Tahun 2000 di Bandung
Selain itu, tak hanya bertujuan untuk membuka kedai saja, ia juga ingin menghidupkam kembali Pasar Kontemporer Sarijadi yang sepi pengunjung.
Hal tersebut dikarenakan akses menuju lokasi pasar sulit, seperti tidak adanya angkutan umum yang melintas.
Sehingga ia bersama dosen-dosen di Polban berencana akan menghidupkan kembali Pasar Kontemporer Sarijadi.
Adam mengaku, meski pasar tersebut sepi, namun pengunjung tetap ramai membeli, sehingga pasar tersebut menjadi hidup.