Menengok Tradisi Rebo Wekasan di Cirebon, Ada Tradisi Tawurji dan Ngapem, Ini Liputannya

Ternyata mereka akan melaksanakan rangkaian Tradisi Rebo Wekasan atau Rabu terakhir pada bulan Safar.

Penulis: Siti Masithoh | Editor: Ichsan
tribunjabar/siti masithoh
Tradisi Tawurji di Situs Pangeran Pasarean, Kelurahan Gegunung, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (7/11/2018). 

Tawurji berasal dari suku kata tawur yang berarti melempar uang koin, dan aji yang berarti tuan haji atau orang yang mampu.

Tujuannya, untuk bersedekah agar selamat dari bala dan bencana selama bulan Safar.

Menurut sejarah yang berkembang, Tawurji bermula dari upaya perlindungan murid-murid Syekh Lemah Abang yang dianggap sesat disertai nasib mereka yang terlunta-lunta, sehingga oleh Sunan Gunung Djati mereka dilindungi dengan diberikan uang koin tersebut untuk bekal bertahan hidup.


Peristiwa itu tepat pada hari Rabu terakhir pada bulan Safar dan berbarengan dengan tradisi ritual di Bangsal Paseban Keraton Kanoman Cirebon dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Setelah tradisi Tawurji, para warga mandi di Sungai Cipagar. Mereka mandi secara bergantian karena air sungai tinggal sedikit.

"Air di sungai itu sebelumnya sudah disimpan Isim Kala Cakra atau jimat pusaka yang dipercaya bisa mengusir jin," kata Hasan Ashari.

Dulunya, tradisi mandi di sungai itu bermula dari zaman Sunan Kalijaga yang mandi di Sungai Drajat saat Cirebon terkena Pagebug atau wabah penyakit.

"Saat itu warga beramai-ramai mandi di Sungai Drajat dan sembuh. Ternyata di sana ada Isim Kala Cakra. Tradisi mandi ini rutin dilaksanakan enam tahun yang lalu," ujarnya.\

Tradisi Rebo Wekasan
Tradisi Rebo Wekasan (tribunjabar/siti masithoh)

Setelah mandi, mereka kembali berkumpul untuk membaca doa agar selamat dari bencana.

"Inti dari rangkaian acara ini agar meningkatkan silaturahmi, beekah dunia dan akhirat, serta melestarikan budaya," katanya.

Acara tersebut dihadiri berbagai masyarakat dari wilayah III Cirebon yang sengaja hadir untuk menghadirinya.

"Sengaja, tapi dapat Rp 7 ribu. Senang karena mengharap berkah," ujar seorang warga Sumber, Masni (43) kepada Tribun.

Selain dihadiri warga, acara itu juga dihadiri sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Cirebon.

"Saya apresiasi acara ini untuk melestarikan budaya. Ini adalah aset bersama yang perlu dijaga. Selain itu, jika ada tradisi ini, masyarakat perantau banyak yang sengaja pulang kampung untuk mengikutinya," ujar Sekmat Sumber, Carmin.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved