Rezeki Imron Ichwani, Anak Tukang Bubur Jadi Taruna Akmil, Calon Jenderal yang Diwisuda Panglima TNI

Imron Ichwani kini resmi menjadi prajurit taruna Akmil. Imron Ichwani dilantik dan diwisuda Panglima TNI Hadi Tjahjanto

Penulis: Widia Lestari | Editor: Kisdiantoro
Youtube/Commando News dan tni.mil.id
Imron Ichwani, anak tukang bubur yang jadi prajurit taruna Akmil. 

TRIBUNJABAR.ID - Imron Ichwani kini resmi menjadi prajurit taruna Akmil.

Imron Ichwani dilantik dan diwisuda Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kamis (1/11/2018).

Imron Ichwani menjadi sorotan karena latar belakang keluarganya sebagai anak tukang bubur.

Dari data yang dikutip Tribunjabar.id dari laman resmi TNI, sebelum menjadi prajurit taruna Akmil, Imron Ichwani kerap membantu ayahnya yang bekerja sebagai tukang bubur.

Sebelum berangkat sekolah, Imron Ichwani menyempatkan waktu utnuk menyiapkan perlengkapan dan bahan dagangan untuk sang ayah.

Biasanya, Imron Ichwani kerap membantu ayahnya yang tukang bubur itu setelah salat subuh pada pukul 04.15 WIB, hingga jelang berangkat sekolah.

Imron Ichwani merupakan lulusan SMA 1 Purwokerto.

Ia tertarik menjadi prajurit taruna Akmil karena mendapatkan informasi soal perekrutan taruna Akmil di sekolahnya.

Imron Ichrani yang tinggal di Jalan Cempaka, Sesa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga pun langsung mengikuti seleksi calon taruna Akmil.

Imron Ichwani, anak seorang tukan bubur keliling asal Purbalingga, yang menjadi Capratar Akmil 2018. (Dokumentasi Pendam IV/Diponegoro)
Imron Ichwani, anak seorang tukan bubur keliling asal Purbalingga, yang menjadi Capratar Akmil 2018. (Dokumentasi Pendam IV/Diponegoro) (Istimewa)

Kebetulan, Imron Ichwani memang bercita-cita sebagai TNI sejak kecil.

Ternyata tekad kuatnya itu membuahkan hasil.

Jejak Panglima TNI Hadi Tjahjanto Membanggakan, Si Otak Setan Ini Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Imron Ichwani bahkan lulus seleksi tingkat daerah dan tingkat pusat.

Video Imron Ichwani saat ditanya Panglima TNI pun sempat viral di dunia maya.

Saat masa seleksi taruna Akmil itu, Imron Ichwani tak ragu menyebut ayahnya bekerja sebagai tukang bubur keliling.

"Siap dagang bubur ayam," ujar Imron Ichwani.

Mendengar pengakuan calon prajurit taruna Akmil ini, Panglima TNI Hadi Tjahjanto langsung menanyakan lebih lanjut terkait pekerjaan ayah Imron Ichwani.

Imron Ichwani pun mengaku, ayahnya kerap berjualan bubur ayam keliling menggunakan motor.

Dari video tersebut, dimuat pula cuplikan dari ayah Imron Ichwani, Sugeng Suroso.

Sugeng Suroso tampak mengendarai motor dan berhenti untuk melayani pembeli bubur ayam.

Ditanya Panglima TNI, Imron Ichwani dengan Suara Lantang Tak Malu Akui Ayahnya Seorang Tukang Bubur

Sugeng Suroso bahkan memasak bubur ayam itu sendiri di dapurnya.

Walaupun ayahnya hanya bekerja sebagai tukang bubur ayam keliling, tak membuat Imron Ichawani malas belajar.

Ia justru berprestasi sejak di bangku sekolah.

Dari data yang diterima Tribun Jabar dari Kapendam IV/Dipenogoro, Imron adalah anak yang cerdas.

Sejak SD, ia kerap mengikuti kompetisi pada mata pelajaran matematika.

Imron Ichwani bahkan kerap mendapatkan nilai 10 saat ujian nasional matematika.

Kemampuannya dalam berhitung ini berlanjut ke bangku SMP dan SMA.

Ia kerap mengikuti lomba olimpiade tingkat daerah.

Selain jago matematika, Imron Ichwani pun aktif sebagai anggota Paskibraka.

Di depan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Imron Ichwani mengaku memiliki cita-cita sebagai anggota TNI sejak duduk di bangku SD.

Padahal, Imron Ichwani pun lolos SNMPTN di PTN ternama, tapi ia memilih mencapai cita-citanya menjadi TNI.

"Karena lihat apa ingin jadi TNI?" tanya Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

"Siap, lihat di TV, saat upacara 17 Agustus," jawab Imron Ichwani, terlihat tegang.

Walaupun tampak tegang, Imron Ichwani mencoba tenang dan menjawab semua pertanyaan dengan lancar.

"Waktu itu melihat TNI itu gagah. Saya tidak akan menyerah," kata Imron Ichwani lantang.

Hafid Jadi Perwira TNI AD, Anak Tukang Gorengan dan Kuli Bangunan Ini Bertekad Jadi Panglima TNI

Setelah lulus masuk Akmil, Imron Ichwani mengaku terasa berat dan lelah atas aktivitas yang padat.

Dari pukul 04.00 hingga 22.00, Imron Ichwani harus mengikuti kegiatan di Akmil Resimen Chandra.

Namun, bagi Imron Ichwani, rasa capek itu hanya berlangsung pada awal-awal pendidikan.

Memasuki pekan kedua, ia sudah terbiasa dan semakin bersemangan.

Ia menurutkan, menjalani semanya secara ikhlas dan memiliki motivasi sehingga semua kegiatan yang dilakukannya terasa lebih ringan.

Ini Bentuk Tegas IPDN Terkait Praja yang Melakukan Aksi Kekerasan Terhadap Taruna Akmil

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved