Gempa Donggala
Tujuh Orang Warga Cirebon Selamat dari Gempa dan Tsunami di Palu
Tujuh orang warga Cirebon selamat dari gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu. Mereka tiba di Cirebon pada Minggu (14/10/2018) m
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Tujuh orang warga Cirebon selamat dari gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu. Mereka tiba di Cirebon pada Minggu (14/10/2018) malam.
Mereka langsung datang ke Pendopo Bupati Cirebon, Jalan Raya Kartini Nomor 1, Kota Cirebon, disambut oleh beberapa pejabat pemerintah.
Tangis haru mengiri kedatangan warga yang berhasil selamat dari bencana itu.
Ketujuh orang tersebut yaitu, Enang Kusuma (33), Dewi Mustikasari (29), Maulana Yusuf Ibrahim (8), Humair Azam Ramadhan (15 bulan), Indra (25), Ipah Kholifah (24), dan Nur Hafidzah (3).
Namun, Indra mengalami luka dibagian kaki akibat terkena gelombang tsunami.
Mereka dipulangkan dengan memakai pesawat Hercules yang turun di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan melanjutkan perjalanan darat.
Seorang korban, Ipah Kholifah, mengatakan bahwa ia sudah tinggal di Palu selama tiga tahun.
Untuk Laga Persipura Jayapura vs Persib Bandung Sore Ini, Mario Gomez Siapkan Skema Berbeda https://t.co/HB7h16XqzY via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 15, 2018
• Pengalihan Lalu Lintas, 5 Ruas Jalan di Bandung Direkayasa Hari Ini, Berikut Panduannya
Disana, dia tinggal bersama dengan suaminya, Indra, beserta anak dan keluarga.
Sehari-harinya, Indra berjualan cobek di Pantai Barat, Palu, Sulawesi Tengah.
Saat gempa terjadi, ia beserta anak dan keponakannya sedang berada di dalam bus. Saat itu, sang anak meminta jajan, kemudian mereka keluar.
"Sebelum kejadian, kakak menitipkan anaknya kepada saya. Mereka minta jajan, terus kita keluar. Pas kita di luar itu terjadi gempa. Alhamdulillah kami akhirnya tidak tertimpa reruntuhan," katanya saat ditemui di Pendopo Bupati Cirebon, Jalan Kartini Nomor 1, Kota Cirebon, Minggu (14/10/2018) malam.
Sedangkan suaminya, Indra, tertimpa reruntuhan bangunan dan terseret sejauh 50 meter oleh tsunami sehingga mengakibatkan kakinya terluka.
"Suami sedang jualan, kemudian orang terika ada gempa. Mereka teriak berkali-kali namun suami saya tetap tenang. Ada juga yang bilang ada tsunami, pas nengok ke pantai ombak biasa saja. Beberapa waktu kemudian tiba-tiba ombak sudah setinggi atap sehingga suami saya terseret," katanya.