Apa Sih Perbedaan Kampanye Negatif dan Kampanye Hitam? Nih Penjelasannya
Kampanye negatif boleh untuk dilakukan, sementara kampanye hitam dilarang. Lantas apa perbedaan kampanye negatif dan kampanye hitam?
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Menurut Sohibul, kampanye negatif adalah fakta-fakta terkait kelemahan lawan.
"Negative campaign adalah kampanye yang kita angkat kelemahan lawan kita, tetapi ada faktanya. Enggak bohong itu namanya negative campaign, itu boleh, sebab publik harus tahu calon ini apa kelemahannya," ujarnya.
Berbicara soal kampanye hitam, Sohibul menegaskan bahwa partainya tidak akan mentolelir bila ada kader yang melakukan kampanye tersebut.
• Trik Baru Sembunyikan Status Sedang Mengetik di WhatsApp, Tak Ada Lagi yang Penasaran
Terpisah, pengamat media sosial, Nukman Lutfi mengatakan bahwa kampanye negatif boleh dilakukan asal memperhatikah sejumlah hal.
"Tidak apa-apa, (kampanye negatif) itu bagus. Calon yang baru itu bisa membuat petahana keliatan buruk. Asal, posisinya fakta," ujar Nukman saat ditemui seusai diskusi di Jakarta, Rabu (14/3/2018).
Ia menambahkan, praktik kampanye hitam lah yang tidak diperbolehkan, yaitu menyebar hoaks dan konten bernada ujaran kebencian.
Masih melansir dari Kompas.com, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Adi Prayitno mengatakan, dalam Undang-Undang Pemilu tidak ada istilah kampanye hitam maupun kampanye negatif.
Menurutnya, kedua istilah itu hanya digunakan dalam terminologi politik.
"Kalau negative campaign itu biasanya satu instrumen untuk men-down grade lawan dengan cara menyajikan kelemahan, tentu dibarengi dengan fakta politik yang ada. Sementara black campaign itu lebih brutal, lebih serampangan, menuding pasangan lain tanpa menyajikan fakta yang ada," kata Adi.
• Kiamat? Pasti Terjadi, Matahari Membengkak 200 Kali, Panasnya Menguapkan Semua Air Laut dan Sungai
• Detik-detik Tabrakan Beruntun di Bandung Terekam CCTV, Truk Boks Seret Carry dan Hantam Avanza