Perusahaan Jasa Logistik Makin Dibutuhkan dan Kian Strategis
Presiden Direktur JNE, M Feriadi, tahun ini bisnis logistik diprediksi tumbuh sekitar 15 persen dibanding tahun sebelumnya (year on year).
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bertumbuhnya teknologi digital yang dikembangkan melalui berbagai platform berdampak kepada meningkatnya bisnis daring yang digerakkan oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Seperti efek domino, ini juga berimbas terhadap meningkatnya jumlah pengiriman jasa ekspedisi logistik.
Keberadaan perusahaan jasa logistik, tak dipungkiri kian dibutuhkan, baik oleh produsen maupun konsumen.
Menurut pengamat ekonomi Aldrin Herwany, keberadaan perusahaan jasa logisitk semakin dibutuhkan saat ini.
Perannya yang sangat sentral untuk menyatukan produsen dengan konsumen di berbagai penjuru Tanah Air, membuat perusahaan jasa logisitk turut memberikan peran dalam pertumbuhan ekonomi.
"Baik perusahaan logisitik BUMN maupun swasta, perannya akan sangat membantu untuk mempertemukan kebutuhan konsumen dengan produsen," kata Aldrin kepada tribunjabar.id, Jumat (12/10/2018).
Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Bandung ini mengatakan bahwa bertumbuhnya perusahaan jasa logistik swasta, harus disikapi positif, terutama bagi perusahaan logistik BUMN. Sebab, pada ujungnya, kepercayaan konsumen akan bertumpu kepada kualitas perusahaan jasa logistik itu sendiri.
"Perusahaan jasa logistik yang dibidik masyarakat tentunya yang memiliki kualitas ketepatan waktu dan mampu membawa amanat yang dipercayakan konsumen, yaitu barang yang dikirimkan," katanya.
Aldrin tidak menampik jika perusahaan jasa logistik swasta terus tumbuh dan makin diminati masyarakat. Hal ini, menurutnya, akan turut memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat.
"Karena itu pula keberadaan perusahaan ekspedisi ini menjadi sangat strategis," katanya.
Pernyataan Aldrin memang sesuai dengan kondisi saat ini dimana kuantitas pengiriman barang oleh perusahaan logistik terus meningkat dari tahun ke tahun.
Menurut Presiden Direktur JNE, M Feriadi, tahun ini bisnis logistik diprediksi tumbuh sekitar 15 persen dibanding tahun sebelumnya (year on year).
Namun Feriadi menekankan bahwa pertumbuhan bisnis logistik akan jauh lebih baik jika disertai pembangunan infrastruktur yang masif oleh pemerintah.
"Pelabuhan, jalan raya, bandara, dan lain-lain adalah nyawa dari bisnis logistik. Namun perusahaan jasa logistik tidak mungkin membangun infrastruktur secara mandiri oleh karena itu dibutuhkan peran pemerintah," kata Feriadi kepada wartawan di Bandung beberapa waktu lalu.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) ini, biaya logistik Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di ASEAN, yakni mencapai 24 persen, jauh lebih mahal dibanding Thailand (13,2 persen), Malaysia (13 persen), dan Singapura (8,1 persen) .
Meski peran perusahaan jasa logistik sangat strategis dan dibutuhkan, kata dia, pemerintah kerap meluncurkan kebijakan yang tidak berpihak kepala pelaku usaha jasa logistik. Sementara pihaknya tidak pernah diajak bicara ketika sebuah kebijakan digodok pemerintah.
Meski begitu, menurut Feriadi, pihak JNE sendiri terus berupaya memberikan layanan terbaik untuk masyarakat.
Salah satu inovasi layanan yang diluncurkan tahun ini adalah dengan melakukan kolaborasi dengan PT Prakasa Trada Solusi (PTS) meluncurkan friendly logistics.
Layanan ini merupakan solusi atau end to end solutions untuk UMKM lokal, seperti digital marketing, warehousing, order fulfilment, technology development, shipping management, dan delivery.
Melalui kolaborasi ini saja, JNE melalui friendly logistics mampu melayani 10 ribu transaksi per bulan yang meliputi penerimaan pemesanan, pengambilan produk, quality control, pengemasan, hingga proses penginputan resi.
Sementara ketika dimintai pendapatnya terkait peran perusahaan logistik yang kian strategis, Gahayu Handari selaku Logistic lead Bukalapak mengatakan bahwa logistik adalah salah satu pilar utama dalam dunia e-commerce.
Kualitas dan kredibilitas layanan logistik akan berimbas terhadap kepuasan pelanggan ketika berbelanja di e-commerce.
"Memilih jasa pengiriman yang terpercaya serta berkualitas dapat meminimalisir keterlambatan pengiriman barang," kata Gahayu ketika dihubungi tribunjabar.id, Jumat (12/10/2018).
Di pihak lain, pelaku UKM asal Bandung, Winny Caprina Irawan selaku Managing Director PT Jumma Multi Indonesia, produsen kebutuhan anak Jumma Kids, mengatakan bahwa kehadiran perusahaan logistik sangat sentral bagi pelaku UKM. Menurut Winny, tak hanya sekedar sentral, namun juga sangat penting untuk keberlangsungan bisnis daring.
"Tapi pastinya yang dipercaya, karena perusahaan jasa logistik akan menyampaikan amanat barang kita ke kustomer," kata Winny kepada tribunjabar.id, di kantor Jumma Kids kawasan Dago Asri, Jumat (12/10/2018).
Winny mengaku bahwa setiap bulan dia mampu melakukan pengiriman barang hingga 1.000 transaksi dengan menggunakan jasa pengiriman JNE serta salah satu perusahaan jasa lainya.
"Yang paling saya suka dari JNE karena layanannya. Mereka menggunakan layanan jemput barang di tempat. Makanya kalau mau kirim barang, saya gak perlu ke luar kantor," katanya. (kemal setia permana)