Generasi Milenial Jadi Target Sasaran Paham Radikalisme, Ini Cara BNPT dan FKPT untuk Mencegahnya
Menurutnya saat ini, para teroris itu tengah mencari "Penerus" yang bisa dengan mudah diarahkan menjadi paham radikal.
Penulis: Haryanto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Barat menargetkan generasi milenial menjadi peserta pencegahan paham radikal dan terorisme.
Kegiatan yang digelar di Gedung Sigrong, Nagri Kaler, Purwakarta berupa Workshop Lomba Video Pendek BNPT 2018 dengan tema Menjadi Indonesia.
Ketua FKPT Jabar, Yaya Sunarya, menjelaskan kepada Tribun Jabar mengapa targetnya kini adalah kawula muda.
Seberapa Besar Kekuatan Gempa Akibat Sesar Lembang? Warga Bandung Jangan Panik, Tapi Tetap Waspada https://t.co/OIe9fe673Y via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 11, 2018
Menurutnya saat ini, para teroris itu tengah mencari "Penerus" yang bisa dengan mudah diarahkan menjadi paham radikal.
"Target mereka (teroris) bukanlah orang tua, tapi generasi milenial karena dianggap masih labil dari sisi pemikiran, ideologi dan aktualisasi diri. Masih rentan sekali disusupi oleh paham lain termasuk paham radikal," kata Yaya disela kegiatan workshop, Kamis (11/10/2018).
Kegiatan yang diinisiasi oleh BNPT dan FKPT itu pun bertujuan untuk antisipasi dan pencegahan menyebarnya radikalisme
Menurut Yaya, pada bagian tersebut, negara harus hadir dalam penanggulangan paham terorisme yang tengah menarget generasi muda.
• Kepada Amien Rais, Ratna Sarumpaet Mengaku Tak Bisa Bicara, Gigi Copot Karena Dibanting
Saat ini, pemahaman akan identitas negara, kata Yaya, belum cukup tersosialisasikan kepada generasi penerus.
Oleh karena itu, dia menyebut, pendidikan mengenai kenegaraan harus sering digelar, khususnya diluar pelajaran belajar sekolah yang formal.
"Misalnya memahami Bhinneka Tunggal Ika, Nusantara, Pancasila, NKRI itu seperti apa sih sebenarnya ? Harus benar-benar dijelaskan agar tidak hanya menjadi sebuah kalimat saja, tapi harus ada nilainya," ujar dia.
Ia pun berharap dengan adanya kegiatan serupa kedepannya, remaja Indonesia menjadi penerus bangsa yang baik.
Selain itu generasi milenial saat ini akan menjadi peka terhadap fluktuasi bermasyarakat dan bernegara.
Setidaknya kawula muda harus memahami benar empat pilar kebangsaan, setelah mengikuti kegiatan-kegiatan bertemakan kebangsaan.
"Jangan sampai generasi milenial sebagai generasi penerus bangsa ini mengagung-agungkan budaya atau seni lain dibandingkan budayanya sendiri," ujarnya.
