Mengapa Seragam TNI Bercorak Loreng? Ternyata Ada Fungsi Khususnya, Lho!
Pernahkah Anda terpikir mengapa TNI harus mengenakan seragam loreng? Ternyata seragam loreng TNI itu mempunyai tujuan khusus.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.CO.ID -Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan memperingati hari jadinya yang ke-73, besok, Jumat (5/10/2018).
Menyambut HUT ke-73 ini, TNI melakukan kirab bendera Sang Saka Merah Putih dari Sabang sampai Merauke sejak Jumat (28/9/2018).
Melansir dari Kompas TV, kirab ini melewati 13 kota yang mewakili pulau terbesar di Indonesia. Di antaranya Sabang, Banda Aceh, Pekanbaru, Palembang, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, Manado, Makassar, Kupang, Ambon, Sorong, hingga Merauke.
Kirab ini juga melibatkan Polri, pemerintah setempat, dan komunitas warga.
Adapun puncak acaranya, yaitu saat upacara bendera di Kota Merauke, Papua pada HUT ke-73 TNI.
Seperti diketahui, TNI begitu dikenal karena semangat juangnya.
Ciri khas lain dari TNI tentu saja dari seragam lorengnya.

Tapi pernahkah Anda terpikir mengapa TNI harus mengenakan seragam loreng?
Dilansir Tribunnews dari kodam17cendrawasih.mil.id, ternyata seragam loreng TNI itu mempunyai tujuan khusus.
Motif loreng berguna untuk melakukan penyamaran atau kamuflase sehingga keberadaan anggota TNI tidak bisa terdeteksi musuh.
Hal itu termasuk ke dalam teknik survival.
Bahkan untuk perlengkapan pun ikut diwarnai motif loreng agar bisa 'menyatu' dengan seragam saat perang.
Merujuk kepada sejarah seragam tentara sebelum masa Perang Dunia I, para tentara tidak terlalu mempedulikan soal kamuflase.
Mereka beranggapan dengan memakai seragam militer berwarna mencolok dapat menakuti musuh.
Namun pada tahun 1800-an, muncul-lah tren memakai seragam loreng di kalangan tentara.