Gempa Donggala
Cerita Vera Tobing, Beberapa Hari Tak Lepas dari Ponselnya Menanti Kabar dari Keluarga di Palu
Setelah memastikan kebenaran musibah itu, ia langsung mencoba menghubungi keluarganya namun tidak berhasil.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Wajah Vera Tobing tampak cemas. Sesekali ia terlihat melirik ponsel yang digenggamnya.
Jarinya pun tampak menekan-nekan layar ponselnya untuk mengecek sesuatu.
Selanjutnya ia terlihat berbincang dengan pria berkaus putih yang duduk di sebelahnya.
Kim Kurniawan Tulis Kalimat untuk Bobotoh dan Persib Bandung: Damai Itu Indah, Seindah Sepak Bola https://t.co/doFJ152Q1x via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 30, 2018
Namun, tak berapa lama Vera tampak kembali melihat ponselnya.
Hal itu terus dilakukannya secara berulang-ulang di tengah perbincangannya dengan pria berambut cukup panjang itu.
Rupanya Vera tengah menanti kabar dari keluarganya yang tinggal di Palu.
Ya, keluarga wanita yang sehari-hari berprofesi sebagai pengacara itu turut menjadi korban gempa dan tsunami pada Jumat (28/9/2018).
"Keluarga semuanya selamat, makanya saya mengecek ponsel terus kalau-kalau ada kabar dari mereka," kata Vera Tobing saat ditemui di kawasan Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, Minggu (30/9/2018).
Namun, ia mengaku belum mengetahui secara pasti kondisi keluarganya.
• Tentang Nonton Film G30S/PKI, Putra DN Aidit: Kaum Milenial Tidak Terkecoh Film Fiksi dan Propaganda
Pasalnya, pascagempa hingga kini, Vera belum bisa berkomunikasi secara lancar dengan orang tua, anak, dan kerabat lainnya.
Ia mengetahui peristiwa gempa di tanah kelahirannya dari video yang beredar di media sosial pada Jumat petang.
Setelah memastikan kebenaran musibah itu, ia langsung mencoba menghubungi keluarganya namun tidak berhasil.
Vera baru mendapat SMS dari seorang kerabatnya pada Jumat malam kira-kira pukul 22.00 WIB.
"Saat kejadian itu katanya langsung lari ke gunung, mereka juga sudah coba menelpon dan SMS tapi susah," ujar Vera Tobing.
Ia mengakui sesekali telepon dari keluarganya dapat diterimanya.
Namun, tidak berlangsung lama sambungan telepon itu putus.
Siang ini, menurut dia, seorang kerabatnya berhasil meneleponnya.
"Enggak sampai satu menit mati lagi, begitu terus teleponnya. Ini sudah beberapa hari saya enggak lepas dari hape, tidur juga dipegang terus," kata Vera Tobing.
• Mengintip Sepotong Tanah Belanda di Cimahi Bersama Komunitas Tjimahi Heritage
Vera sendiri sehari-hari beraktivitas di Jakarta. Ia juga tak merasakan firasat apapun saat pulang ke Palu belum lama ini.
Kali ini, ia kebetulan tengah mengurus suatu pekerjaan di Kota Cirebon.
Ia mengatakan, keluarganya tinggal di kawasan Bumisagu, Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Bahkan, jarak dari rumahnya ke pantai tergolong dekat karena kurang dari 1 km.
"Mudah-mudahan semuanya baik-baik saja," ujar Vera Tobing yang matanya tampak berkaca-kaca.
• Dari Reruntuhan sampai Selokan, Ini Tempat-tempat Balita Ditemukan di Palu Usai Gempa dan Tsunami