Ayam Pelung Milik Peternak dari Selatan Cianjur Ditawar Rp 70 Juta

Latihan bersama, ucapnya, untuk menjaring dan memotivasi petani dan peternak ayam pelung unggulan di Cianjur.

Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Sekitar 300 penggemar ayam pelung mengikuti latihan bersama yang diselenggarakan Himpunan Peternak dan Penggemar Ayam Pelung Nusantara (HIPAPN) Kabupaten Cianjur di kawasan Jalan Raya Cugenang-Cipanas, Cianjur, Minggu (30/9/2018). 

"Ayam termahal saat ini Rp 70 juta, itu ada di peternak dari selatan Cianjur, ini membuktikan bahwa pemeliharaan tak hanya ramai di wilayah kota," kata Iwan.

Iwan merangsang para peternak lainnya untuk bersaing dalam mengembangkan ayam pelung. Ia mengatakan ayam pelung yang baru ikut kontes biasa dijual Rp 1 juta.

"Saya berpikir hal ini baik jika bisa dikembangkan di tiap kecamatan dengan merekrut mereka yang masih mengganggur," katanya.

Iwan mengatakan ada beberapa kriteria yang menjadi penilaian dalam kontes ayam pelung yang rutin digelar ini. Ada tiga kategori penting dalam penilaian, yakni suara, bobot, dan penampilan.

Ilustrasi
Ilustrasi (Ternak Ayam Pelung)

"Dari suara kami menilai ayam pelung tersebut harus mengeluarkan tiga buah jenis suara dalam satu lengkingan yakni suara angkatan, suara tengah, dan suara ujung," ujarnya.

Iwan mengatakan yang dimaksud dengan suara angkatan adalah ketika pertama ayam pelung tersebut bersuara. Suara pertama yang dikeluarkan tersebut harus terangkat yang menggugah siapapun yang berada tak jauh dari ayam tersebut.

Suara tengah, kata Iwan, lengkingannya terdengar merdu dan berbeda dari suara angkat atau suara pertama.

"Suara ujung itu menandakan ayam tersebut akan selesai melengking. Dari suara angkat, tengah, dan ujung semuanya harus serasi dan seimbang sehingga menimbulkan kesan merdu dan menggugah siapapun," katanya.

Untuk soal bobot ayam pelung yang masuk kriteria penilaian memiliki berat rata-rata 4,5 kilogram sampai dengan 5 kilogram.

Napi di Rutan Donggala Mengaku Diizinkan Cari Keluarga, Tapi Harus Tetap Lapor

Tentang Nonton Film G30S/PKI, Putra DN Aidit: Kaum Milenial Tidak Terkecoh Film Fiksi dan Propaganda

Ia mengatakan pada bobot tersebut ayam pelung akan menghasilkan suara yang merdu dan serasi. Kriteria lainnya adalah soal penampilan.

Selain gagah, ayam pelung harus menampilkan ciri khasnya seperti jengger yang tegak berdiri dan tak miring, bulu yang cerah dan tidak kusam.

"Warna bebas asal terlihat gagah ciri khasnya ayam pelung, bentuk badan dan kaki juga proporsional," katanya.

Hal lain yang menjadi penilaian adalah bulu ekor yang terlihat indah 'lempai' panjang. "Pokoknya suara khas ayam pelung itu 'ngelewung'," katanya.

Iwan mengatakan ada beberapa kontes yang berjenjang yang biasa diikuti oleh penggemar ayam pelung. Dari mulai latihan bersama setingkat kabupaten, kontes besar, dan kontes nasional.

Kontes besar dan nasional pesertanya bisa dari selurih Indonesia. "Puncak dari kontes nasional ayam pelung ialah Mama Djarkasih Cup yang biasanya digelar bulan Desember," katanya.

Ia menyebut kontes besar lainnya akan diselenggarakan dalam waktu dekat adalah di Taman Mini Indonesia Indah. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved