Dosen Itenas Luncurkan Mobil Desa Bantu Masyarakat Desa Dengan Keterbatasan Dana
Mobil ini dibuat sedemikian rupa untuk menjadi solusi kendaraan yang membantu masyarakat desa yang berada di tempat yang terjal secara geografis.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Theofilus Richard
Harapannya, masing-masing desa tersebut memiliki desain sendiri atau kecenderungan bentuk sesuai dengan yang berlaku di tiap-tiap daerah.
Andry mengunkapkan mobil tersebut bukan hanya berorientasi pada fungsi saja, tetapi juga memiliki unsur etika dan estetika.
Karenanya mobil desa tersebut merupakan sebuah upaya menerjemahkan dari sisi visual, mengenai hal-hal yang dibutuhkan dan berlaku di masyarakat.
• Polisi Hari Ini Gelar Rekonstruksi Kasus Pengeroyokan yang Menewaskan Haringga Sirla
"Sesuatu yang berlaku itukan pasti dipakai oleh pribahasa, kemudian dilihat apa yang dianggap penting oleh masyarakat sebagai satu di antara contoh sasarannya ditujukan untuk masyarakat Jawa Barat, istilahnya ada bentuk persegi dan sebagainya," jelasnya.
"Masyarakat Jawa Barat itu ramah tapi tidak terlalu berani tampil, pakaian itu penting tapi terlalu tampil pun tidak mau, nah hal-hal semacam itu kami coba terjemahin secara visual," ujarnya.
Menurutnya pribahasa-pribahasa yang berlaku di masyarakat, dapat mewakili apa yang dianggap penting oleh masyarakat.
Oleh karena itu pihaknya mengangkat secara visual pribahasa tersebut kemudian dari sanalah lahir beberapa desain, kemudian diluncurkan kepada masyarakat.
Sementara prototipe mobil desa ini masih dalam tahap orientasi penelitian terhadap body shell. Pasalnya Andry mengaku penelitian mobil desa yang didanai oleh Kemenristekdikti sekira Rp 250 juta tersebut belum cukup sampai untuk menjadi produk mobil pada penyempurnaannya.
Lebih lanjut penelitian mobil desa ini pun belum dapat dikembangkan oleh Andry bersama timnya, karena keterbatasan pendanaan.
"Dana terbatas, benar-benar semampunya kami ada dana saja, harapannya ada yang mau mendanai ini, supaya Jawa Barat punya mobil sendiri," ujar Andry.
Menurutnya penelitian ini masih berproses panjang, Andry berharap ada investor yang mau mendanai dan bekerjasama terhadap penelitiannya tersebut.
• Mobil Desa Buatan Dosen Itenas Bandung Ini Fungsional Banget, Jip untuk Petani dan Nelayan
Mengingat desain yang disasar adalah body shell, maka untuk mesin dan komponen lainnya, belum dapat dikembangkan.
Mesin yang digunakaan saat ini hanya rakitan, sekedar agar mobil dapat berjalan.
"Untuk judge body sudah dikatakan sempurna pengerjaannya, tapi untuk dikatakan sebuah produk mobil belum," ujarnya.
Kendatipun penelitian yang akan menghabiskan dana lebih dari Rp250 juta tersebut, rencananya, Andry menargetkan mobil desa itu dibandrol dengan kisaran harga Rp 85 juta.