Kisah Zainudin, Pemilik Warung Nasi di Cihapit Bandung, Bagikan Nasi dan Air untuk Orang Tak Mampu

Selain berjualan nasi, Zainudin dan Esih rupanya juga bersedekah nasi bungkus dan air minum setiap harinya kepada orang tak mampu.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Yongky Yulius
Zainudin (49) (kaus biru) saat membagikan nasi gratis di depan warungnya di Jalan Cihapit, samping Polsek Bandung Wetan, Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Sabtu (15/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, pasangan suami istri Zainudin (49) dan Esih Sukaesih (48) sudah mulai beraktivitas.

Udara dingin dini hari Kota Bandung tak membuat keduanya bermalas-malasan.

Di warungnya yang berlokasi di Jalan Cihapit, samping Polsek Bandung Wetan, Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, keduanya sudah memasak.

Tak hanya memasak nasi, beberapa lauk pauk juga disiapkan di dalam kios warung yang hanya berukuran 3X3 meter itu.

Peringati World Cleanup Day, Warga Pun Sukarela Turut Bersih-bersih di Alun-alun Bandung

Ya, Zainudin dan Esih rupanya memang berjualan nasi beserta lauk pauknya di warung sederhana tersebut.

Namun, selain memasak untuk keperluan berjualan, keduanya juga langsung menyiapkan beberapa bungkus nasi yang langsung dikemas dalam kertas minyak.

Menunya, tentu saja nasi dan tiga jenis lauk pauk yang sekalian dimasak bersama dengan keperluan berjualan.

Setelah semuanya selesai dipersiapkan, beberapa bungkus nasi itu dipisahkan dan ditempatkan di meja.

Kemudian, Zainudin juga menyiapkan meja dari kayu persis di depan warung.

Di atasnya, disimpan dua buah galon air minum beserta dengan gelasnya.

Tak jauh dari lokasi meja kayu dengan galon itu, terdapat beberapa kertas bertuliskan 'sedekah nasi dan air minum untuk kaum dhuafa'.

Selain berjualan nasi, Zainudin dan Esih rupanya juga bersedekah nasi bungkus dan air minum setiap harinya kepada orang tak mampu.

Saat ditemui Tribun Jabar di lokasi warungnya, Sabtu (15/9/2018), Zainudin mengatakan, setiap harinya dia menyiapkan sekitar tujuh bungkus nasi.

"Kalau hari Jumat biasanya bisa nambah sampai dua kali lipatnya jumlah nasi yang dibagikan. Selain itu, nasinya juga jadi nasi kuning kalau hari Jumat," ujarnya.

Kemudian, dia juga menghabiskan sekitar tiga galon air minum dalam satu pekan.

Dua galon disimpan di depan lengkap dengan gelasnya, artinya siapa saja bisa mengambil air minum tersebut.

"Kalau mau ambil tinggal diambil saja. Siapa saja boleh ambil. Gratis," kata Zainudin.

Beberapa bungkus nasi yang sudah disiapkan sejak dini hari, lanjutnya, akan dibagikan sekitar pukul 06.00 WIB.

Sasarannya, adalah orang-orang kurang mampu di sekitar lokasi warungnya, atau siapapun yang memang datang ke lokasi.

Jika beberapa bungkus nasi itu masih tersisa, dia akan membagikannya kepada beberapa tukang becak yang memang masih berada di sekitar warung.

"Ini karena deket Pasar Cihapit, ramainya biasanya pagi-pagi pas dibagikan. Ada tukang becak, anak-anak pengamen, dan orang yang kurang mampu lainnya," ujar Zainudin.

Dikatakannya, beberapa bungkus nasi yang disiapkan juga merupakan hasil donasi dari temannya.

Ada perempuan yang merupakan teman dari istrinya yang selalu menyumbang 25 kilogram beras setiap sebulan sekali.

"Ya alhamdulillah, ini juga tersedia berkat bantuan dari teman," kata Zainudin.

Simak tulisan lainnya di TribunJabar.id seputar Zainudin yang bersedekah nasi dan air minum kepada orang tak mampu.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved