Serba Serbi Tribun

Lubang Sedalam 6 Meter Muncul di Persawahan Sukabumi, Berikut Fakta yang Terungkap

Sejak awal kemunculannya, sejumlah warga pun terus berdatangan ke lokasi lubang akibat tanah amblas tersebut karena penasaran.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Ravianto
Istimewa
Tim Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL), Badan Geologi saat meninjau lokasi amblasan tanah di areal sawah milik warga Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/9/2018). 

3. Ada Terowongan Air di Bawahnya

Di bawah sawah titik lokasi amblasan itu, terdapat sebuah terowongan yang dialiri air.

Terowongan itu, berukuran panjang kurang lebih 50 meter, dengan mulut outlet terowongan tinggi 3,2 meter, lebar 2,5 meter.

"Jalur terowongannya melintas dari arah barat laut (dari titik amblasan) menuju tenggara yaitu menuju ke Sungai Cigalunggung. Kedalaman terowongan pada ujung barat laut (tempat masuknya air) adalah enam meter, sedangkan kedalaman pada ujung tenggara (tempat keluarnya air) adalah kurang lebih 10 meter di bawah permukaan tanah," ujar Rustam.

4. Penyebab Munculnya Lubang atau Tanah Amblas

Berdasarkan pengamatan tim PATGL di lapangan, penyebab terjadinya amblasan itu adalah adanya terowongan yang melintas tepat di bawah lubang amblasan.

Terowongan itu, kata Rustam, kondisinya tanpa konstruksi penguat pada dinding dan atapnya.

Jadi, dinding dan atap terowongan tanah tersebut sedikit demi sedikit tergerus oleh aliran air sehingga menyebabkan adanya rongga bawah tanah yang semakin membesar dan tidak kuat menahan beban tanah di atasnya.

Selain itu, tanah di atasnya juga mengalami penambahan tingkat kejenuhan tanah akibat mulai turunnya hujan.

5. Berada pada Tanah atau Batuan Lapuk

Lokasi lubang itu, tanah atau batuannya umumnya kondisinya lapuk sekali.

"Berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar yang disusun Effendi pada 1998, lokasi amblasan berada pada formasi batuan Gunung Api Gede, yang tersusun dari litologi breksi tufan dan lahar, andesit dengan oligoklas-andesin, piroksen, dan banyak sekali hornblende, tekstur seperti trakhit," kata Rustam.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved