Kecelakaan Bus di Sukabumi
Bus Maut Masuk Jurang di Sukabumi Pakai Ban Gundul, Belum Uji KIR Dua Tahun
Bus yang masuk jurang di Sukabumi, Bus wisata ini ternyata menggunakan dua ban gundul. Satu ban depan kanan dan satu ban belakang kanan.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Tim penguji kendaraan Dirjen Hubdat dan dari Sukabumi telah memeriksa kondisi bagian luar bus maut yang jatuh ke jurang di Sukabumi, Sabtu (8/9).
Bus wisata ini ternyata menggunakan dua ban gundul. Satu ban depan kanan dan satu ban belakang kanan.
Tim penguji melakukan pengujian di lokasi kejadian, Kampung Ciareuy, Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang, Minggu (9/9).
Mereka melihat bus tersebut bermerek Mitsubishi FE 84 tahun pembuatan 2014. Mikrobus berwarna biru dengan corak hijau dan kuning ini berkaroseri Global.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Refdi Andri, yang datang di lokasi, berharap tim penyidik yang telah dibentuk bisa mengungkap secara dekat penyebab kecelakaan. "Nanti akan ada tampilan visual dari hasil penyidikan. Semoga bisa berlangsung secepat mungkin," kata Refdi, kemarin.
• Fitri Tropica Lebih Menyukai Fesyen Hijab Indonesia, Ini Alasannya
Bus pariwisata bernopol B 7025 SGA masuk ke jurang di jalur Cikidang-Palabuhanratu, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (8/9). Sebanyak 15 korban meninggal di lokasi kejadian.
Enam lainnya meninggal di Rumah Sakit Palabuhanratu. Sebanyak 17 orang mengalami luka. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.30.
Bus mengangkut rombongan karyawan diler motor PT Catur Putera Group Bogor yang hendak menuju tempat wisata Bravo Adventure Camp, di Kampung Bantar Selang, Kecamatan Cikidang. Sedianya, mereka akan berwisata arung jeram di Sungai Citarik.
Proses evakuasi bus maut yang terjun ke jurang sedalam 30 meter itu melibatkan dua mobil derek, kemarin.
Jalur jalan dari kedua arah di Kampung Ciareuy, Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang, siang ditutup dari kedua arah. Menjelang pukul 12.00 WIB, bus maut dapat dievakuasi.
Kursi bus masih berserakan tak jauh dari bus, sementara bagian dalam bus sudah bersih tak ada satu pun kursi yang tersisa.
Tikungan Tengkorak
Seorang warga Cikidang, Surahmat (57), mengatakan sengaja hadir di lokasi untuk melihat proses evakuasi. "Jalur ini memang rawan. Letter S ini warga sekitar menyebutnya Tikungan Tengkorak, sering terjadi kecelakaan," kata Surahman.
Ia mengatakan, kecelakaan kali ini merupakan kecelakaan yang paling banyak memakan korban.