Perajin Sangkar Burung di Cianjur Sebut Isu Flu Burung Masih Lebih Menakutkan Ketimbang Dolar Anjlok

Namun, mereka tak memungkiri jika harga bahan baku seperti paku dan cat mengalami kenaikan.

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Perajin sangkar burung Kampung Karangsari-Kabandungan, Desa Sindangsari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Perajin sangkar burung Kampung Karangsari-Kabandungan, Desa Sindangsari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur tak terlalu terpengaruh dengan naiknya nilai tukar mata uang dollar terhadap rupiah.

Namun, mereka tak memungkiri jika harga bahan baku seperti paku dan cat mengalami kenaikan.

Kendati demikian dengan proses produksi hal tersebut masih bisa tertutupi.

Saat ini ada lima perajin besar sangkar burung perkutut di Desa Sindangsari.

Mayoritas penduduk, mulai dari anak sampai orang dewasa, banyak yang menggantungkan hidupnya dari membuat sangkar burung perkutut.

"Efeknya masih lebih dahsyat kasus flu burung daripada kenaikan mata uang dollar," ujar Edi Mulyadi (60) seorang perajin sangkar burung di Kampung Karangsari-Kabandungan.

Edi mengatakan, saat ini pangsa pasar hasil kerajinan sangkar burung masih dipasarkan untuk lokal saja.

Wilayah yang menjadi langganan adalah sebagian Pulau Sumatera, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.

Edi mengatakan, untuk kasus flu burung cukup berimbas pada perajin sangkar burung perkutut.

Saat itu, kata Edi, banyak pengusaha atau perajin sangkar burung yang mengalami gulung tikar.

"Saat ini hanya lima yang bertahan meneruskan usahanya membuat sangkar burung perkutut," kata Edi.

Akibat dari kasus flu burung beberapa waktu lalu perajin sangkar burung perkutut hampir semuanya bermasalah dengan pihak bank.

"Saya berharap ada bantuan dari pihak pemerintah untuk membangkitkan lagi usaha sangkar burung yang sudah dikerjakan secara turun temurun ini," kata Edi.

Edi berharap, baik pemerintah lokal, pemerintah provinsi, maupun pemerintah pusat melek dan memperhatikan potensi ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved