Kisah Tentara Indonesia yang Gugur demi Selamatkan Rekan-rekannya yang Dikepung Musuh

Jumlah anggota Kopassus yang kalah jauh dari para pemberontak itu, membuat mereka kewalahan.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Ravianto
Kolase Tribun Jabar
Pratu Suparlan 

Tujuh anggota Kopassus pun berguguran terkena serangan.

Mau tak mau, Letnan Poniman pun memberi perintah untuk mundur.

Melihat kondisi alamnya, anggota Kopassus hanya memiliki satu jalan keluar, yakni melalui celah bukit yang ada di sekitar mereka.

Sayangnya, kepungan Fretilin yang sangar dan sadis itu dinilai tak memungkinkan pelarian mereka.

Akhirnya, Pratu Suparlan pun turun tangan.

Pratu Suparlan menawarkan diri untuk menahan serangan Fretilin.

Kemudian, ia membiarkan anggota Kopassus lainnya berlarian berlindung menuju bukit.

Pratu Suparlan maju menghadapi para pemberontak ganas seorang diri.

Pratu Suparlan hanya bermodalkan senapan milik rekannya yang terkapar tak bernyawa.

Penuh kepercayaan diri, Pratu Suparlan pun menyerang ratusan Fretilin itu.

Nahas, Pratu Suparlan pun seakan menjadi makanan empuk bagi pemangsa.

Ia menjadi bulan-bulanan para pemberontak bengis yang menembakan peluru ke tubuhnya.

Walaupun mencoba membalas tembakan menggunakan senapan angin di tangannya, Pratu Suparlan sudah tak sanggup melawan banyak.

Di antara hidup dan matinya Pratu Suparlan yang penuh luka ini, Fretilin malah terus mengerumuninya dan melempar tembakan.

Di detik-detik terakhir sisa tenaganya, Pratu Suparlan pun melakukan tindakan tak terduga.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved