Dari Goresan Pena Bastian Tito, Pendekar Wiro Sableng Dilahirkan, Ini Sejumlah Faktanya
Bagi Anda pecinta serial komik kolosal, tentunya tahu dengan sosok pendekar Wiro Sableng.
Ke manapun Bastian Tito pergi, ia selalu membawa alat perekam.
Hal itu dilakukan guna untuk merekam semua yang dilihat dan didengar oleh Bastian Tito.
Apa yang dilihat maupun percakapan yang didengar Bastian Tito, kadang dituangkan ke dalam karyanya.
Jadi tak heran jika cerita yang dibangun Bastian Tito terasa benar-benar hidup.
- Judul buku terlaris
Serial Wiro Sableng berhasil mencapai 2 kali orbit, tepatnya tahun 1989 dan 1994.
Buku yang berhasil orbit ternyata buku terbitan lama tapi dicari kembali dan laris pada tahun 1990-an.
Dua buku yang berhasil orbit berjudul Makam Tanpa Nisan (1989) dan Guci Setan (1994).
- Waktu senggang Bastian Tito
Saat memiliki waktu senggang, Bastian Tito selalu menyempatkan diri untuk bermain catur.
Hal yang paling disukai Bastian Tito dari catur karena bidaknya selalu berwarna hitam dan putih.
Selain itu, yang paling utama ialah Bastian Tito menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama keluarga.
- Awal mula menulis dan seorang profesional

Bastian sudah gemar menulis semenjak duduk di bangku sekolah dasar kelas 3, namun baru pada tahun 1964-lah dia mulai mengumpulkan hasil karyanya dalam bentuk buku.
Di luar pekerjaan sebagai penulis, Bastian Tito memiliki gelar Master of Bussines Administration (MBA) yang disandang.
Ia juga pernah bekerja sebagai karyawan bagian purchasing di sebuah perusahaan swasta.
Bastian dikaruniai lima orang anak, salah satu anaknya, Vino Bastian juga mewarisi darah seninya, namun menjalani karier sebagai pemeran untuk film-film layar lebar Indonesia. (*)