Pilpres 2019

Dulu Mereka Dukung Prabowo Subianto, Sekarang Ada di Belakang Jokowi

Jika di Pilpres 2014 mereka berada di barisan terdepan dan menjadi tim sukses Prabowo Subianto yang head to head dengan Jokowi, kini berbalik arah

Editor: Ravianto
foto Alex Palit
Prabowo Subianto 

"Sebaiknya tidak usah deh. Karena belum tentu anda datang juga memberikan dukungan dari semua dukungan PAN. Bahkan, mungkin orang-orang yang selama ini mendukung Pak Jokowi malah berhenti mendukung," kata Ngabalin di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Ngabalin berpendapat koalisi sembilan parpol yang telah dibangun untuk mendukung Jokowi sudah cukup solid. Apalagi, didukung oleh seluruh elemen relawan Jokowi yang ada saat ini.

"Sudah deh, tutup pintu, cukup. Kami enggak ada masalah di sini. Relawan semua siap mendukung Jokowi dua periode. Makanya kami bilang, lanjutkan," ucap Ngabalin.

Ngabalin pun menyasar sikap Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais yang kerap kali berkomentar sinis atas pemerintahan Jokowi. Padahal, Ngabalin mengatakan PAN punya menteri di Kabinet Kerja.

"Hari-hari maki orang, hari-hari menyebutkan tidak ada baiknya Jokowi, tidak ada baiknya pemerintah. Kalau anda sebut pemerintah itu tidak benar, berarti anda kirim orang salah. Kan pemerintahan itu ada wakilnya PAN. Jadi, sudah deh enggak usah (gabung)," tandas Ngabalin.

2. Hary Tanoesoedibyo

Sosok berikutnya yang beralih dukungan dalam pilpres 2019 adalah Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibyo.

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

Saat pilpres 2014 lalu, Bos MNC Grup itu berada pada pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Nama Hary Tanoesoedibyo pun masuk dalam susunan timses Prabowo-Hatta saat itu. tepatnya menjadi salah satu Dewan Pakar prabowo-Hatta.

3. Muhammad Zainul Majdi atau lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB)

Nama Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dua periode itu menjadi santer dibicarakan di tanah air setelah sikapnya berbalik dukungan kepada Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.

Menurut TGB, Jokowi merupakan tipikal pemimpin pekerja keras. Karena itu Jokowi layak kembali diberikan kesempatan maju di periode berikutnya.

Namun sebelumnya, di Pilpres 2014 lalu, TGB tercatat sebagai Ketua tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

TGB di kantor ICMI, Jakarta Pusat, Rabu (11/7/2018).
TGB di kantor ICMI, Jakarta Pusat, Rabu (11/7/2018). (Yanuar Nurcholis Majid/Tribunnews.com)

Saat itu TGB berhasil membawa Prabowo-Hatta jauh mengungguli Jokowi-JK di Nusa Tenggara Barat (NTB). Total sebanyak 72 persen suara yang diraih Prabowo di NTB.

Angka tersebut merupakan kemenangan terbesar Prabowo selain di wilayah Jawa Barat dan Sumatera Barat di Pilpres 2014 lalu.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved