Breaking News

Ajakan Jokowi Kepada Relawan Jadi Kontroversi, Fahri Hamzah Mengkritik Pedas, Sujiwo Tedjo Membela

Jokowi relawan untuk tidak membangun permusuhan, menyebar ujaran kebencian, dan melawang membangun fitnah.

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
(KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Rapat Umum Relawan Jokowi di Sentul, Bogor, Sabtu (4/8/2018). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Pidato Joko Widodo di hadapan para relawan yang hendak membantunya pada pertarungan Pilpres 2019, menuai pro kontra.

Pidato yang disampaikan Jokowi, demikian dia akrab disapa, berisi mengajak para relawan untuk melakukan kampaye dengan cara yang baik.

Namun ada bagian yang kini menjadi perbincangan, termasuk oleh para tokoh politik.

Bagian itu adalah ketika Jokwi mengajak para relawan untuk tidak takut jika diajak berantem.

Kalimat itu adalah terusan dari kalimat-kalimat sebelumnya.

Bupati Abdul Latif Cium Kedua Istrinya Setelah Dituntut 8 Tahun Penjara

Jokowi pada mulanya mengajak relawan untuk tidak membangun permusuhan, menyebar ujaran kebencian, dan melawang membangun fitnah.

"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi dalam rapat umum bersama rellawan id Sentul Internatonal Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (4/8/2018), seperti dikutip dari kompas.com.

Menyaksikan Teror Mencekam dari Iblis di Film Sebelum Iblis Menjemput

Nah, bagian kalimat "kalau diajak berantem juga berani" inilah yang kini mendapat banyak kritikan.

Dalam pertemuan itu, Jokowi juga meminta kepada para relawan untuk bekerja keras, jalun lebih keras dibandingkan relawan kubu lain.

Kritikan terhadap pidato Jokowi itu di antaranya datang dari politikus Fahri Hamzah.

Melalui akun twitternya yang sudah terverifikasi, @Fahrihamzah, dia menanggapi unggahan akun @maspiyuuu yang mengunggah video Jokowi saat mengatakan hal tersebut.

Menurut Fahri Hamzah, pidato Jokowi merupakan pertanda bahwa dirinya hanya didukung oleh relawan yang banyak uang untuk membuat konsolidasi.

Namun, menurut Fahri, Jokowi akan ditinggal oleh partai pendukung.

"Pidato jokowi adalah pertanda bahwa dia hanya akan didukung oleh relawan yg banyak uang bikin konsolidasi...

tapi akan ditinggal parpol...

lihat saja 5 hari ke depan...." tulis Fahri.

Malah Fahri juga menanggapi video ketika Jokowi menyalami para relawan yang datang.

"Kalian miskin narasi...

Kebanyakan puja puji..

Ini presiden apa?

Bikin malu bung Karno aja...

Sukarno itu menggelegar....

Kalian ????" katanya.

Meski ada yang mengkritik, pidato Jokowi tetap masih ada yang memujinya.

Dalang yang juga aktor film, Sudjiwo Tedjo, malah sepakat dengan apa yang dikatakan Jokowi.

Melalui cuitan di akun Twitternya, Minggu (5/8/2018), Sudjiwo Tedjo memberikan pembelaannya untuk Jokowi.

"Kali ini aku bela Pak Jokowi soal anjurannya ke pendukungnya agar tak cari musuh tapi siap berkelahi.

Ingat matkul Kewiraan bahwa “kalau ingin damai, selalu bersiaplah utk berperang.”

Kali lain, kalau Prabowo benar, aku akan belain. Krn aku bebas, job2ku dr Tuhan. Tak dari mrk."

Cuitan ini pun juga mengundang pro dan kontra dari warganet.

Hingga kemudian Sudjiwo Tedjo menuliskan cuitan baru untuk menegaskan cuitan sebelumnya.

"Aku bukan pendukung Pak Jokowi atau siapa pun.

Tapi janganlah kebencianmu pada Pak Jokowi sampai menghapus kutipan depan beliau “jangan mencari musuh” dan hanya kutip belakangnya (tapi) “kita harus siap berkelahi”.

Menurutku ini gak fair, Cuk."

Pidato Jokowi ini sempat menjadi trending topik di twitter.

Banyak netizen yang membela dan mengkritik pidato tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved