Sebelum Operasi Pembebasan Pesawat Woyla, Pasukan Kopassus Rupanya Sempat Dibohongi Komandan Sendiri
Sang komandan Kopassus rupanya sempat membohongi pasukannya sebelum menumpas pembajak pesawat DC-9 Woyla.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Ravianto
Kopassus yang masih bernama Para Komando dari Komando Pasukan Sandi Yudha (Koppasandha) sukses 'membereskan' para pembajak hanya dalam waktu 3 menit.
Sebanyak empat orang teroris ditebak mati oleh Kopassus., sedangkan satu orang teroris, Imran bin Muhammad Zein, ditangkap lalu dihukum mati.
Di balik kesuksesan Kopassus itu, ada cerita tersendiri dari Letkol Infanteri Sintong Panjaitan.
Seperti dilansir laman Intisari Intisari dari buku Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando karya Hendro Subroto, sang komandan rupanya sempat membohongi pasukannya sebelum menumpas pembajak.
Hal itu dilakukan semata-mata demi keberhasilan misi.
• Kisah Benny Moerdani, Intelijen Kopassus yang Sering Menghilang, Istri Tak Tahu Misi Rahasianya
• Kisah Kopassus Saat Operasi Seroja, Baju Tak Ganti Sebulan, Hingga Informasi Intelijen Tak Akurat
• Misi Top Secret Sersan Badri Si Intel Kopassus, Ditembaki & Diminta Selamatkan Istri Panglima GAM
Ketika pasukan Kopassus tiba di bandara Don Muang, di sana sudah dipenuhi aparat keamanan Thailand dan wartawan dari berbagai media.
Setibanya di lokasi, semua pasukan antiteror segera melakukan konsolidasi dan persiapan operasi di bawah kendali Letkol Sintong.
Namun, Letkol Sintong punya pemikiran tersendiri. Ia tidak ingin anak buahnya stres dan kelelahan.
Ia pun pergi keluar dari ruang tempat pasukannya beristirahat. kala itu, Letkol Sintong beralasan ada yang memanggil.
Ia juga mengatakan bahwa operasi pembebasan sandera dibatalkan dan semua anggota pasukan sebaiknya tidur saja.
Semua itu dilakukan agar anak buah Sintong yang sudah lelah dalam latihan bisa istirahat total dan besok dapat melakukan operasi pembebasan sandera secara optimal.
Pasukan yang dikibuli atasannya itu pun tidur lelap.
Pada 31 Maret 2980 sekitar pukul 02.00 dini hari, pasukan Kopassus mendadak dibangunkan untuk segera melakukan operasi pembebasan.
Jelas saja, kondisi tubuh pasukan dalam keadaan segar.
Mereka lalu bergerak maju. Agar tidak menarik perhatian, pasukan terlihat santai tidak seperti pasukan komando biasanya.