Perjuangan Janda Anak Satu Demi Berangkat Naik Haji, Makan Nasi Aking Pemberian Tetangga
Meski harus mengayuh sepeda keliling kampung setiap hari, tak pernah membuat Sariati (57) putus asa.
“Itu pun dagangan tidak selalu habis, masih ada sisa dan ada yang utang,” tuturnya.
Hingga awal tahun 2000, lanjut Sariati, keuntungannya lumayan meningkat.
• Ada 7.965 Anak yang Alami Stunting di Kota Cimahi, Begini Kata Dinkes
"Sekitar Rp 50.000 karena mempunyai langganan katering," ungkapnya.
Setiap hari, ia menabung uang seadanya sisa makan dan biaya sekolah anaknya, antara Rp 3 ribu hingga Rp 10 ribu.
Ketika terkumpul uang dalam jumlah agak banyak sekitar Rp 300.000, Sariati lantas menabungkan uangnya ke bank.
"2010, uangnya terkumpul Rp 26 juta. Saya lantas gunakan uang tersebut untuk daftar haji," ucap Sariati.
Untuk menutup ONH, ia juga menggunakan hasil dari dagangannya.
Melalui ibadah haji ini, Sariati ingin mengunjungi rumah Allah dan menjalankan rukun Islam kelima.
"Semoga saya menjadi haji yang mabrur," harapnya. (TribunJatim.com/Manik Priyo Prabowo)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Demi Bisa Naik Haji, Penjual Sayur Ini Rela Makan Nasi Aking Sisa Tetangga, Begini Perjuangannya