Ada 7.965 Anak yang Alami Stunting di Kota Cimahi, Begini Kata Dinkes

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Dinas Kesehatan Kota Cimahi mencatat, jumlah anak stunting atau anak yang berperawakan pendek di Kota Cimahi hingga tahun 2017 mencapai 7.965 atau sekitar 27,78 persen.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Fitriani Manan mengatakan, data tersebut terbagi ke dalam dua jenis usia stunting.

"Anak stunting Bawah Dua Tahun (Baduta) mencapai 1.799 atau 12,04 persen dan stunting usia Bawah Lima Tahun (Balita) mencapai 6.166 atau 15,74 persen," ujarnya di Kompleks Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Rabu (1/8/2018).

• Setnov Perlihatkan Sengsara di Sel, Bandingkan Hidup Mewahnya, Rumah 4 Lantai, Jam Tangan Rp 1,5 M

• Ini Alasan Dewi Kustini Kusasi Betah 22 Tahun Menjadi Guru Honorer

Sementara untuk stunting Baduta laki-laki ada 1.259 dan anak perempuan sebanyak 540 anak.

Untuk Balita laki-lakinya 4.063 dan perempuannya 2.103 anak.

Menurutnya, kategori anak stunting di Kota Cimahi tergolong akut kronis, karena selain memiliki tinggi di bawah normal, berat badannya pun di bawah normal.

• Nikita Mirzani Mengaku Cinta Buta pada Dipo Latief, Bukan Cewek Matre

• Shandy Aulia Buat Klarifikasi Terkait Ucapannya yang Bikin Sule Bereaksi di Acara Ini Talkshow

"Tapi, dibandingkan dengan kota/kabupaten lain di Jawa Barat, jumlah angka stunting di Kota Cimahi termasuk sedang," katanya.

Menurutnya ada sejumlah faktor yang menyebabkan anak mengalami pertumbuhan stunting. Faktor utamanya yakni masalah gizi, baik saat di dalam kandungan maupun sesudah lahir saat usia 0-2 tahun.

Selain itu, kata Fitri, bisa juga karena ibunya waktu hamil, mengalamk anemia, kurang gizi dan bisa juga karena faktor genetik. (*)