Pasokan Kedelai Anjlok, Pengusaha Tahu di Cirebon Akan Demo

Pasokan yang semula 30 ton dari satu mobil dalam sehari berkurang menjadi 12 ton dari satu mobil dalam seharinya.

Penulis: Siti Masithoh | Editor: Ravianto
siti masithoh/tribun jabar
Tirta Gunawan saat sedang memproduksi tahu di pabriknya, Blok Oncom, Desa Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Rabu (1/8/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Akibat pasokan kedelai yang berkurang dari Jakarta, sejumlah pengusaha tahu akan berdemontrasi.

Pasokan yang semula 30 ton dari satu mobil dalam sehari berkurang menjadi 12 ton dari satu mobil dalam seharinya.

"Mobil yang mengangkut kedelai dari Jakarta itu dikurangi kapasitasnya. Dari 30 ton menjadi 12 ton," ujar seorang pengusaha Tahu, Tirta Gunawan (47), saat ditemui di pabriknya, Blok Oncom, Desa Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Rabu (1/8/2018).

"Katanya ini aturan baru Kementerian Perhubungan."

Oleh karena itu, mereka akan segera melalukan demontrasi karena berdampak pada penjualan.

"Kalau biaya dari Jakarta ke Cirebon hanya Rp 5 juta untuk 30 ton, nah yang 12 ton juga sama Rp 5 juta juga. Otomatis kan naik lagi harga kedelai," tambahnya.

Naiknya harga kedelai dari sekitar Rp 6.000 per kilogram menjadi Rp 8.000 per kilogram juga mempunyai dampak penjualan.

Pabrik tahu milik Tirta yang biasanya dalam sehari memproduksi tahu dari lima ton kedelai untuk seminggu, kini hanya mampu memproduksi dari dua ton kedelai untuk seminggu.

Kedelai di Indonesia merupakan kedelai impor dari Amerika Serikat.

Ia mengaku, kedelai juga kadang tidak didapatkan karena berkurangnya pasokan tersebut.

"Kenaikan baru beberapa hari ini, dollar tidak terlalu pengaruh hanya kapasitas angkutan itu yang berpengaruh dan bikin pusing pengusaha di sini," katanya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved