Selain Mirip Kue, Sabun Herbal Buatan Yenny Berbentuk Batik Mega Mendung dan Topeng Khas Cirebon
Sabun herbal bermotif batik mega mendung berukuran kira-kira 30 cm x 30 cm itu dijual seharga Rp 350 ribu perbuah.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Seli Andina Miranti
Namun, harus didiamkan dahulu selama kira-kira 2 - 3 minggu untuk menghilangkan kadar airnya.
Biasanya sabun yang telah selesai dibuat itu disimpan dalam rak khusus yang berada di lantai dua rumahnya.
"Di lantai 2 itu menjadi tempat pembuatan sabun herbal," ujar Yenny Yuly Prayogo.
Di ruangan itu, puluhan botol berisi minyak zaitun tampak berjejer di meja kecil berukuran kira-kira 1 x 1 meter.
Sebuah rak setinggi kira-kira 1,5 meter berada persis di sisi kanan meja tersebut.
Di dalamnya terdapat madu, kopi, susu, dan pewarna makanan yang digunakan untuk membuat sabun herbal.
"Bahan-bahannya alami semua, untuk warnanya juga menggunakan pewarna makanan yang aman dikonsumsi," kata Yenny Yuly Prayogo.
Namun, Yenny mengaku tingkat ketelitian pembuatan keduanya cukup sama.
"Enggak bisa ditinggal, karena timing untuk mewarnai topeng dan menggambar batik itu harus pas," ujar Yenny Yuly Prayogo.
• Ini 4 Alasan Kamu Harus ke Warung Salse, Tempat Asik Bernuansa Alam yang Sajikan Menu Khas Nusantara
Saat ini, ibu dua anak itu tengah belajar menggambar motif batik selain mega mendung.
Pasalnya, ia ingin memproduksi sabun bermotif batik dari daerah lainnya, tidak hanya khas Cirebon.
Sabun herbal buatan Yenny yang mengusung merek Jenny's Nature Skin Care itu juga tergolong laris manis di pasaran.
Dalam sehari ia bisa menjual rata-rata 50 buah sabun herbal baik di dalam maupun luar Cirebon.
• KPAI Akan Fasilitasi Proses Trauma Healing Bocah Pelaku Penikaman di Garut