PPDB SMP

PPDB di SMP Negeri 18 Bandung, Orang Tua Siswa yang Antre Sejak Dini Hari Sempat Ricuh

Keributan terjadi karena adanya antrean baru para orang tua yang akan mengambil nomor antrean pendaftaran, yang dikhawatirkan akan . .

Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Resi Siti Jubaedah
Suasana proses PPDB di SMPN 18 Bandung pukul 10.00 WIB, Rabu (4/7/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Resi Siti Jubaedah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Pelaksanaan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Negeri 18 Bandung sempat ricuh.

Keributan terjadi karena adanya antrean baru para orang tua yang akan mengambil nomor antrean pendaftaran, yang dikhawatirkan akan mengganggu antrean sebelumnya yang sudah lama menunggu sejak dini hari.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jabar, para orang tua mulai mengantre di depan gerbang SMP Negeri 18 sejak pukul 02.00 WIB untuk mengambil nomor antrean pendaftaran.

Baca: VIDEO-Kapendam III/Siliwangi: Bekerjasama dengan Media Sangatlah Penting

Baca: Ada Dua Faktor Mengapa PKS-Gerindra Menguat di Jabar

“Saya antre dari jam 03.00 subuh. Ribut banget, sampai dempet-dempetan,” ujar R.Lingga (40), warga Bojongsoang, Kabupaten Bandung yang sedang mendaftarkan anaknya ke SMPN 18 Bandung, Rabu (4/7/2018).

Ia juga menjelaskan kronologi terjadinya keributan saat mengantre nomor pendaftaran.

Awal mulanya orang tua calon siswa megantre panjang sampai ke jalan sekitar SMPN 18 Bandung dan menghalangi jalan, namun antrean tetap kondusif.


Tiba-tiba ada seorang guru yang tidak mengetahui apapun memberikan pengumuman.

Guru tersebut memberikan pengumuman bagi orang tua yang mengantre di luar sekolah, untuk masuk dan mengantre di sekitar lapangan sekolah.

Hal tersebut agar menghindari kemacetan di jalan sekitar SMPN 18 Bandung.

“Katanya biar gak macet, kalo macet kan katanya sekolah yang disalahinnya bukan orangtua calon siswa,” ujar R Lingga.

Namun, para orangtua calon siswa yang mengantri diluar, ketika masuk dan ikut mengantre di sekitar lapangan sekolah, mereka malah mengantre di bagian tengah.

Sehingga menimbulkan keributan antar orang tua calon siswa, dan atrean menjadi tidak kondusif.

“Gara-gara berdempetan di tengah-tengah, antreannya jadi nggak kondusif, akhirnya para orang tua siswa itu bikin barisan lagi, mendahului barisan yang didepan yang udah ngantre dari lama,” ujar R Lingga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved