7 Sosok Wanita Tangguh di Jatim, dari Risma, Khofifah hingga Dokter Cantik Faida
Berikut tujuh sosok wanita tanggung di balik pemerintahan Jawa Timur yang telah Tribun Jabar rangkum dari berbagai sumber.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Mas Kisdiantoro
Pasangan ini diusung PDI-P dan didukung Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Hanura.
Dewanti adalah istri dari Wali Kota Batu sebelumnya, Eddy Rumpoko.
Pada 2017, Kota Batu mendapatkan prestasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia berupa penghargaan Swasti Saba Pandapa 2017.
Penghargaan tersebut diberikan kepada kota sehat.
Ada tiga tingkatan anugerah kota sehat, yakni Swasti Saba Pandapa (perunggu), Swasti Saba Wiwerda (perak) dan Swasti Saba Wistara (emas).
5. Ika Puspita Sari
Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mojokerto, Ika Puspita Sari dan Ahmad Rizal Zakariyah unggul dari ketiga pasangan calon lainnya.
Ning Ita-Cak Rizal memperoleh suara sebanyak 31% berdasarkan hasil perolehan suara versi real count tim kampanye yang datanya sudah terkumpul sebanyak 100%.
Perolehan itu selisih tipis dengan Paslon nomor urut 2 Andi Soebjakto-Ade Ria Suryani yaitu sebesar 26 persen.
Melansir dari Surya, Ika mengatakan timnya optimis.
Bahkan, real count timnya nyaris mendekati rekapitulasi yang dilakukan KPU.
6. Mundjidah Wahab
Berdasarkan hitungan sementara KPU Jombang, pasangan Mundjidah-Sumrambah mengungguli dua pesaingnya dalam perolehan suara Pilkada Jombang.
Melansir dari Surya, hitung cepat KPU yang berdasarkan akumulasi data perolehan suara dari model C1, menyebutkan Mundjidah Wahab-Sumrabah meraih 203.271 suara atau 49,65 persen.
Pasangan yang diusung PPP, Demokrat dan Gerindra serta parpol nonparlemen Perindo ini unggul jauh atas dua penantangnya, yakni paslon nomor urut 2 Nyono Suharli Wihandoko-Subaidi Mukhtar, dan paslon Syafiin-Choirul Anam.
7. Faida

KPU Kabupaten Jember menetapkan Faida dan Abdul Muqit Arief sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jember, Sabtu (23/1/2015).
Faida-Abdul Muqit menjabat untuk periode 2015-2020.
Sebelumnya, Faida belum pernah terjun ke dunia politik.
Ia mengabdikan dirinya sebagai dokter.
Melansir dari Tribunnews, Faida sering mengadakan pengobatan dan operasi gratis bagi masyarakat.
Ia bersama teman-temannya blusukan dari satu desa ke desa lain untuk menyuarakan program operasi katarak dan hernia gratis di RS swasta di Jember dan Banyuwangi.
Berkat dukungan dari rekan-rekannya, Faida mantap melangkah ke kursi bupati.
Cita-cita awal di dunia kesehatan menjadi salah satu program prioritas di masa kerjanya yakni, peduli duafa sakit. Banyak kegiatan dan kerjasama nyata telah dan akan terus digalakkannya sebagai gerakan bersama. (Tribun Jabar/Fidya Alifa/Yudha Maulana)