Arapaima Gigas, Monster Air Tawar Ditangkap di Sidoarjo, Ikan Terbesar di Dunia yang Hampir Punah

Ikan itu adalah Arapaima gigas, berasal dari perairan tropis Amerika Selatan, Sungai Amazon.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Mas Kisdiantoro
surya/M Taufik
Ikan arapaima yang ditangkap warga di Sungai Brantas. 

TRIBUNJABAR.ID - Warga Sidoarjo sempat geger dengan ditemukannya ikan 'raksasa' di Sungai Mbocok.

Penangkapan ikan raksasa ini jadi viral di media sosial dan mengundang perhatian netizen.

Dilansir Tribunjabar.id dari Surya, ikan itu sempat dilepaskan ke sungai, tetapi ada lagi warga lain menangkap ikan tersebut.

Beredarnya kabar penangkapan ikan itu membuat Ecoton, LSM pemerhati lingkungan pun turun tangan.

Kemunculan pihak Ecoton akhirnya memberikan jawaban dari pertanyaan besar warga terkait jenis ikan tersebut.

Ikan itu adalah Arapaima gigas, berasal dari perairan tropis Amerika Selatan, Sungai Amazon.

Melansir dari Grid.ID, ikan Arapaima gigas rupanya ada pula di akuarium Taman Mini Indonesia Indah.

Namun, ikan yang hidup di alam liar ukurannya bisa jauh lebih besar.

Hal ini terlihat dari foto yang diambil Surya.

Saking besarnya, ikan Arapaima gigas smpai harus dipegang tiga orang.

Surya
Surya ()

Berdasarkan data dari Animal Diversity via Grid.ID, ikan Arapaima gigas bisa tumbuh hingga tiga meter dan berat 200 kilogram. Namun, ikan Arapaima gigas terlihat lebih ramping.

Ikan ini mampu menghirup udar dari permukaan air.

Biasanya, ikan Arapaima gigas muncul ke permukaan setiap lima hingga 15 menit.

Hal inilah yang membuat ikan ini mudah ditangkap.

Melansir dari Kompas, ikan ini bahkan menjadi buruan yang paling banyak diperoleh nelayan di Sungai Amazon, pada satu abad lalu.

Akibatnya, ikan Arapaima gigas kini hampir punah.

Menurut penelitian yang dilakukan Universitas Texas beberapa tahun yang lalu, 19 persen dari 81 komunitas yang disurvei, Ikan Arapaima ditemukan di ambang kepunahan.

Jumlah ikan raksasa itu juga menurun drastis dari 57 persen komunitas yang disurvei tersebut.

Beberapa komunitas diketahui jumlah ikan Arapaima menurun drastis karena terlalu dieksploitasi.

"Para nelayan terus memburu Arapaima meski mereka tahu jumlahnya semakin sedikit," kata Leandro Castello, asisten profesor di Virginia Tech yang turut dalam penelitian tersebut.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian, populasinya semakin berkurang.

Kelangkaannya membuat ikan ini memiliki nilai jual tinggi.

Ikan berukuran kecil saja harganya mencapai Rp 800 ribu, sedangkan berukuran besar bisa mencapai lebih dari Rp 4 juta.(Tribun Jabar/Widia/Ravianto)

Baca: Beres Nyoblos, Dedi Berencana Nyawah Sambil Ngurus Domba

Baca: Saksi Dilengkapi Android, Para Calon Pilwalkot Sukabumi Yakin Dapat Hitung Suara dengan Cepat

Baca: Komentar Bepe Jelang Laga Panas Persib Vs Persija: Kurang Pas Disebut Rival

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved