Disebut Tak Punya Hati Nurani, Nahkoda KMP Sumut II Ungkap Alasan Tak Tolong Korban KM Sinar Bangun
Namun, ternyata ada alasan tersendiri mengapa nahkoda KMP Sumut II melakukan hal tersebut.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Dony Silalahi tak segera menelong korban karena cuaca pada saat itu buruk.
Ia juga memprioritaskan menyelamatkan penumpang yang ada di dalam kapalnya untuk lebih dulu menuju tujuan.
Melansir Grid.ID yang mengutip dari Tribun Medan, Dony Silalahi sudah membantu semampunya dengan melemparkan 52 lifejacket ke danau.
Ia juga menghubungi KMP Sumut I untuk memberikan bantuan karena dirinya akan meninggalkan lokasi penemuan para korban.
Hanya ada tiga korban KM Sinar Bangun yang dibawa oleh KMP Sumut II.
Video yang diduga detik-detik korban KM Sinar Bangun mencari pertolongan
Tenggelamnya KM Sinar Bangun bukan kejadian pertama yang timbulkan korban jiwa di Danau Toba.
Sejarah mencatat kalau KM Sinar Bangun lah yang mengambil korban paling banyak. Jika benar 184 penumpang hilang tak kembali lagi, maka insiden ini menjadi yang terburuk sepanjang masa transportasi di perairan Danau Toba.
Tragedi KM Sinar Bangun hanya jadi deretan kelalaian manusia karena abai akan keselamatan penumpang. Tidak ada manifest dan tidak ada fasilitas alat kelengkapan keselamatan di dalam kapal.
Kejadian ini terus berulang, tidak ada perhatian khusus pemerintah untuk memperhatikan faktor keselamatan bagi penumpang.
Retribusi terus dikutip, namun tidak ada alokasi anggaran untuk memastikan keselamatan bagi penumpang.
Insiden tenggelamnya kapal motor Sinar Bangun di perairan Danau Toba begitu menjadi sorotan publik Tanah Air.
Bagaimana tidak, akibat kejadian ini banyak penumpang kapal dinyatakan hilang. Beberapa di antaranya berhasil diselamatkan, namun ada pula yang meninggal dunia.
Hingga saat ini, belum diketahui total penumpang yang diangkut KM Sinar Bangun. Namun diperkirakan lebih dari 200 orang penumpang.
Berdasarkan penuturan seorang penumpang selamat, Sendri Sianturi, KM Sinar Bangun begitu dipadati penumpang saat berlayar.