Puasa Enam Hari di Bulan Syawal atau Qadha Terlebih Dahulu? Begini Penjelasan Ulama
Berpuasa enam hari di bulan Syawal sangat dianjurkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW.
Penulis: Yudha Maulana | Editor: Yudha Maulana
Adapun pendapat yang masyhur dalam madzhab Ahmad, diharamkannya mengerjakan puasa sunnah dan tidak sah, selama masih mempunyai tanggungan puasa wajib.
Baca: Tribun Jabar Gelar Acara Buka Puasa Bersama, Semua Karyawan Berkumpul untuk Bersilaturahmi
Syaikh Bin Baz rahimahullah menetapkan, berdasarkan aturan syari’at (masyru’) mendahulukan puasa qadha Ramadhan terlebih dahulu, ketimbang puasa enam hari dan puasa sunnah lainnya. Hal ini merujuk sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian diiringi dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti puasa satu tahun”.
Pendapat ini pun beliau tegaskan, saat ada seorang wanita yang mengalami nifas pada bulan Ramadhan dan mempunyai tekad yang kuat untuk berpuasa pada bulan Syawal.
Baca: Jangan Sampai Salah, Ini Takaran Bayar Fidyah yang Sesuai Alquran dan Sunnah
Beliau tetap berpendapat, menurut aturan syari’at, hendaknya Anda memulai dengan puasa qadha terlebih dahulu.
Sebab, dalam hadits, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan puasa enam hari (Syawal) usai melakukan puasa Ramadhan. Jadi perkara wajib lebih diutamakan daripada perkara sunnah
Sumber almanhaj.or.id