Letusan Dahsyat Gunung Fuego Hapus Desa dari Peta, Tumpukan Abu sampai Setinggi Pinggang
Di luar wilayah yang dijaga ketat aparat keamanan di El Rodeo, mobil-mobil terlempar seperti mainan yang dibuang.
"Kami tidak memiliki jumlah pasti berapa yang tewas, karena kami tahu ada seluruh keluarga yang hilang dan belum ada yang mengklaim di mana keberadaan mereka," kata Valenzuela.
Baca: Ini Percakapan Berujung Maut yang Dialami Rika Karina si Gadis dalam Kardus
Boris Rodriguez
Ada kemungkinan mereka berada di tempat penampungan yang berbeda dan belum dapat berkomunikasi satu sama lain, kata Valenzuela. "Kami belum mengklarifikasinya."
Pihak berwenang, yang mengkhawatirkan jatuhnya korban, secara ketat mengontrol jalan masuk ke desa, yang berarti tidak sedikit warga masih belum dapat kembali ke rumah masing-masing untuk menyelamatkan barang-barang mereka yang tersisa.
Bagi sebagian orang yang selamat, kebijakan tanggap darurat belum berjalan secara baik.
"Tidak ada yang memberi tahu kami ke mana harus pergi, dan apa yang harus kami lakukan," kata Maria Turen. Dia tidak tahu di mana ibunya dan sangat mengkhawatirkan kondisi rumahnya yang kemungkinan besar telah luluh-lantak.
"Saya ingin melihat rumah saya, tetapi mereka tidak akan membiarkan saya menuju ke sana," katanya. "Saya tidak tahu apa-apa."
Di samping reruntuhan rumah-rumah, seekor anjing berdiri sia-sia menunggu pemiliknya. Dan petugas penyelamat berupaya menyelamatkan hewan piaraan dan ternak menuruni perbukitan. Abu yang menyerupai salju masih terlihat di mana-mana, sementara aroma benda-benda yang hangus terbakar masih tajam tercium.

Gunung Fuego/AFP
Lalu tiba-tiba pada hari Selasa, terdengar bunyi peluit, alarm, dan orang-orang pun berlarian panik. Gunung berapi Fuego itu memuntahkan isi perutnya, mengirimkan segumpal awan panas yang menjulang di atas bukit-bukit di sekitarnya.
Dalam beberapa menit, situasi menjadi kacau balau. Jalan-jalan disemuti orang-orang yang mencoba menemukan rute ke bawah agar selamat dari amukan murka gunung itu.
Ibu-ibu menggendong anak-anak mereka, dan orang-orang renta dibantu oleh cucu-cucu mereka. Dan siapapun yang memiliki kursi cadangan di mobil lantas menawarkan tumpangan bagi mereka yang lewat.
Di tengah-tengah kekacauan seperti itu, ada perasaan bahwa rakyat Guatemala harus bersatu dalam menghadapi kesulitan.
Anggota dinas pemadam kebakaran dan tentara beristirahat di rerumputan di sisi jalan, mengumpulkan tenaga. Lalu hujan tumpah dengan derasnya dan malam pun turun, menghentikan upaya tim penyelamat yang putus asa mencari korban yang selamat.