Jejak Soekarno
Sebelum Bacakan Pancasila untuk Pertama Kali, Soekarno Menangis Hebat dan Meratap
Namun, ia masih merasa tak yakin, sampai pada titik Soekarno menangis.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Gagasan dari para tokoh tersebut menghujani Soekarno, membuat ia pusing bukan kepalang.
Merasa membutuhkan waktu berpikir, Soekarno pergi ke Pulau Flores, di mana ia pernah diasingkan.
Memanfaatkan kesendiriannya, Soekarno memikirkan ideologi yang layak menjadi dasar negara Indonesia.
Ia duduk di bawah pohon di depan rumahnya.
Soekarno termenung, kemudian ia menemukan gagasan yang nantinya menjadi Pancasila.
Baginya, Pancasila tak dilahirkan olehnya namun, sudah ada dan melekat di Indonesia.
Butir Pancasila ini disampaikan Soekarno di hadapan peserta sidang.
Baca: Wanita 24 Tahun Klaim Bisa Mencium Aroma Orang yang Akan Segera Meninggal Dunia
Baca: Agar Bugar Selama Puasa dan Siap Mudik Lebaran, Hindari Kopi, Soda, dan Gorengan
Baca: Salah Tuliskan Harlah Pancasila jadi Hari kesaktian Pancasila, Plt Bupati Bandung Barat Minta Maaf
Baca: Soal Meme Rp 100 Juta, Mahfud MD: Selesai dengan PKS, Sisanya Tinggal Masyarakat
Namun, ia masih merasa tak yakin, sampai pada titik Soekarno menangis.
Dalam tangisnya, ia meratap dan berdoa.
"Aku menangis karena besok aku akan menghadapi saat bersejarah dalam hidupku. Dan aku memerlukan bantuanMu."
Keesokan harinya, 1 Juni 1945, tepat pukul 09.00 WIB, Soekarno berpidato memberikan ide soal dasar-dasar bangsa.
Soekarno berdiri di tengah dua pilar dan menuangkan lima gagasannya yang dinamai Pancasila.
Lima nilai itu adalah Kebangsaan, Internasionalisme atau Kemanusiaan, Demokrasi, Keadilan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Baca: Yayan Ruhian Hari Ini Terbang ke Amerika, Mulai Syuting Film John Wick 3
Baca: Bocah 4 Tahun Pewaris Takhta Kerajaan Inggris Diduga jadi Target Teror ISIS
Baca: Tega! Viral Foto Kakek Asal Lombok Ditinggal Agen Travel di Jeddah Sendirian, Netizen Geram!