Burung Garuda Ternyata Mirip dengan Elang Jawa yang Terancam Punah
Hal tersebut yang membuat pemerintah menetapkan burung Elang Jawa merupakan satwa langka.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Burung garuda menjadi lambang penting yang sudah mendarah daging di tubuh negeri ini.
Hal itu lantaran sosoknya dikenal sebagai lambang negara yang merupakan elemen penting bagi bangsa Indonesia.
Sebab lambang berarti identitas.
Bulu tersebut masing-masing terdiri dari 17 helai pada sayap kanan dan kiri, 45 helai pada leher dan 8 helai pada ekor.

Tak sembarangan, jumlah helai bulu yang terdapat di burung gaurda itu pun memiliki makna tersendiri yakni melambangkan hari kemerdekaan Indonesia.
17-8-1945, 17 Agustus tahun 1945.
Bukan cuma gagah, burung garuda pun konon dianggap sebagai hewan yang memiliki rasa persahabatan yagn erat dengan manusia.
Sosoknya juga dianggap sebagai kendaraan para dewa di masa lampau.
Baca: Seusai Jagoannya Tertimpa Musibah Partai Pengusung dan Pendukung Elin-Maman Kumpul di Padalarang
Baca: Kakek yang Mirip Soeharto Dikabarkan Tinggal di Pamulang, Ini Nama Aslinya
Karena ha tersebut, banyak orang yang bertanya-tanya mengenai keaslian dari sosok burung garuda itu.
Benarkah ada atau cuma mitos yang dibuat-buat.
Dilansir dari berbagai sumber, TribunnewsBogor.com pun menyajikan fakta menarik perihal burung garuda.
Burung Garuda nyatanya benar-benar ada.

Menurut para ahli, dari sekian banyak burung di Indonesia, memang benar ada satu burung yang dianggap memiliki ciri-ciri sama dengan Burung Garuda.
Yaitu burung Elang Jawa atau Spizaetus bartelsi.
Burung elang Jawa sendiri termasuk ke dalam spesies endemik Pulau Jawa.
Namun kini jumlahnya tak lagi banyak dan semakin sulit ditemukan.
Bahkan, jumlahnya kini diperkirakan kurang dari 600 ekor.

Hal tersebut yang membuat pemerintah menetapkan burung Elang Jawa merupakan satwa langka.
Lembaga burung Indonesia pun menetapkan burung ini termasuk dalam burung yang terancam punah.
Langkanya burung tersebut salah satu pemicunya adalah akibat banyaknya aktivitas perburuan.
Karena burung Elang Jawa ini konon memiliki penggemar yang banyak.
Selain itu, kelangkaan itu konon dipicu dari pola reproduksi Burung Elang Jawa sendiri yang lambat.
Proses bertelur Burung Elang Jawa betina memang dinilai sangat lambat yakni mereka bertelur dua tahun sekali.
Untuk ukuran dari Burung Garuda alias Burung Elang Jawa ini memiliki panjang 60 sampai 70 sentimeter.
Rata-rata burung Garuda ini memiliki kepala berwarna cokelat.
Burung ini juga memiliki jambul khas yang sama dengan sosok lambang negara.
Prasangka orang-orang yang menyebut burung Garuda selama ini hanyalah mitos dimungkinkan karena sulitnya burung ini untuk ditemui.
Sedikitnya jumlah burung Elang Jawa itulah yang membuat orang berpersepsi bahwa burung Garuda itu sebenarnya tidak ada.(*)