Pendiri JAD Aman Abdurrahman Tulis Sepucuk Surat, Mengutuk Aksi Bom Bunuh Diri?

Menurut pendiri JAD itu, tindakan bom bunuh diri yang melibatkan wanita dan anak-anak sama sekali tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Editor: Yudha Maulana
TribunWow.com
Surat Aman Abdurrahman 

TRIBUNJABAR.ID - Walau dituntut atas perkara bom Thamrin, Aman Abdurrahaman dalam pledoinya mengutuk aksi teror yang terjadi Surabaya, Jawa Timur.

Menurut pendiri Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu, tindakan bom bunuh diri yang melibatkan wanita dan anak-anak sama sekali tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Aman menilai para pelaku merupakan orang yang sakit jiwa.

“Itu tindakan yang enggak mungkin muncul dari orang yang mengerti ajaran Islam. Ayah mengorbankan anak-anaknya, ibu bersama anaknya melakukan bunuh diri adalah

Baca: Viral, Beredar Video Pangeran Harry Ikut Acara Buka Puasa dengan Umat Muslim di London

Rupanya tak hanya sampai di situ saja, Aman Abdurahman juga menuliskan sepucuk surat.

Dalam suratnya tersebut, Aman Abdurrahman melarang bom bunuh diri yang dilakukan di tempat-tempat ibadah dan menyerang wanita dan anak-anak.

Berikut surat Aman Abdurrahman yang diunggah oleh pegiat media sosial, Ulin Yusron @ulinyusron, Jumat (25/5/2018).

"Ada penjelasan yang harus saya sampaikan terkait serangan kepada umat nasrani yang terjadi di Gereja Samarinda yang menyebabkan beberapa anak mati terbakar dan yang lain luka bakar.

Rosul kami mengajarkan bahwa umat Islam yang hidup di negara kafir semacam ini yang berdampingan dengan penduduk yang berlainan agama yang tidak mengganggu atau memerangi kaum muslimin agar tidak mengganggu umat agama lain itu baik jiwanya maupun hartanya. Dan ini adalah manhaj khilafah islamiyyah sepengetahuan kami, dan ini juga manhaj kami Ashar Khilafah.

Dan sesuai keterangan banyak pihak bahwa di Samarinda selama itu tidak ada konflik agama yang dimulai oleh umat nasrani kepada kaum muslimin.

Oleh sebab itu kami berlepas diri dari tindakan saudara Juhanda yang menyerang umat nasrani itu, karena beberapa hal:

1. Melanggar ajaran islam dalam point di atas, yaitu menyerang pihak yang tidak halal diserang.

2. Menyerang anak-anak, di mana itu lebih haram lagi untuk diserang.

3. Menggunakan zat yang menjadi api yang membakar, padahal untuk membunuh orang yang boleh dibunuh saja Islam mengharamkan menggunakan api kecuali qishash, maka bagaimana gerangan membunuh orang yang haram untuk dibunuh.

Surat Aman Abdurrahman
Surat Aman Abdurrahman (Twitter)

Baca: Rekor MURI Buka Puasa Bersama Peternak Sapi Terbanyak Pecah di Pangalengan

Baca: Gawat! Persib Pincang Tanpa Tiga Pemain Pilar di Lini Tengah, Rawan Dieksploitasi Lawan

Jadi hanya orang yang bodohlah yang berbuat semacam itu, yang tidak paham Islam dan Jihad.

Saya sampaikan ini supaya dipahami semua dan supaya saya dan Ashar Khilafah tidak dikaitkan dengan hal-hal yang serupa yang bisa saja terjadi kemudian hari, tapi semoga tidak terjadi lagi.

Dan balasan semacam ini ada di blog Millah Ibrahim dan di situs-situs jihad berbahasa arab. Jadi kalau saya dikaitkan dengan tindakan Juhanda itu, maka itu sikap dzalim dan pemaksaan kasus belaka, sebagaimana pada 4 kasus lainnya. Tapi apa dikata anda sekalian berkuasa dan kami adalah pihak yang dianggap lemah. Di hadapan Allah kita akan bersengketa.

Aman Abdurrahman
3 Ramadlan 1439 H"

v
Surat Aman Abdurrahman (Twitter)

Tak hanya sampai di situ, berdasarkan dari video yang beredar di media sosial, Aman Abdurrahman menuturkan jika bom di Surabaya tak sesuai tuntunan jihad.

"Itu bukan orang yang paham Islam, apalagi yang paham tentang jihad. Kami sangat mencela", ujarnya.

Menambahkan, Aman Abdurrahman menegaskan jika perempuan dan anak-anak tidak seharusnya turut serta.

"Ketika jihad sasarannya Syar'i saja, perempuan itu haram berjihad apalagi anak-anak. Anak mendaftar berjihad saja ditolak oleh Rasulullah kerena belum baligh (berumur 14 tahun)".

Aman Abdurrahman juga mengutuk tindakan menyerang aparat.

"Meski saya orang yang paling keras mengkafirkan pemerintahan saat ini, tapi saya tidak pernah mengajak kawan-kawan yang hidup di tengah masyarakat untuk menyerang aparat.

Fokus kami ini adalah untuk hijrah. Rosul tidak pernah menyerukan ketika di Darul Islam, Madinah kepada orang muslim yang hidup di Mekkah ditengah orang kafir Quraisy untuk menyerang orang kafir", ujarnya dalam video.

(TribunWow/Dian Naren)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kutuk Teror Bom Bunuh Diri di Gereja, Aman Abdurrahman Tuliskan Sepucuk Surat

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved