Era Najib Palsukan Data, Utang Malaysia Ternyata Rp 3593 Triliun, Mahathir Potong Gaji Menteri

Bagaimana untuk membiayai kebutuhan dalam negeri? Mahathir berencana memotong gaji seluruh menteri di kabinetnya sebesar 10 persen.

Editor: Kisdiantoro
(ST PHOTO: KUA CHEE SIONG)
Perdana Menteri terpilih Malaysia Mahathir Mohamad menggelar konferensi pers, Kamis siang (10/5) di Hotel Sheraton, Petaling Jaya, Selangort setelah memimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan meraih kemenangan mengejutkan di pemilu Malaysia (9/5/2018).(ST PHOTO: KUA CHEE SIONG) 

TRIBUNJABAR.ID, KUALALUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bertekat mengurangi utang luar negerinya.

Bagaimana untuk membiayai kebutuhan dalam negeri? Mahathir berencana memotong gaji seluruh menteri di kabinetnya sebesar 10 persen.

"Ini karena kami perhatian pada masalah keuangan di negeri ini," ujarnya, seusai sidang kabinet pertama di Putrajaya, Rabu (23/5/2018) seperti dikutip dari laman Channel News Asia.

Menurutnya, pemotongan gaji itu dilakukan untuk mengurangi utang pemerintah.

Untuk diketahui utang pemerintah Malaysia lebih dari satu triliun ringgit atau setara dengan Rp 3.593 triliun).

Mantan Perdana Menteri Najib Razak pernah mengatakan utang luar negeri Malaysia di bawah batas yang ditetapkan pemerintah, 55 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).


Setelah lengser, Mahathir mengetahui data tersebut ternyata banyak dipalsukan.

Bagaimana dengan pegawai senior yang bergaji tinggai? Mahathir mengatakan tidak akan memaksa mereka turut dalam kebijakan tersebut.

Hanya, jika mereka ingin berkontribusi mengurangi biaya pemerintah, maka bisa ikut memotong gajinya.

Baca: Atas Nama Cinta, Pria Ini Beri Karangan Bunga dari Lembar Uang untuk Kekasih, Setara Ratusan Juta!

Kepada pegawai rendahan, Mahathir memastikan tidak akan ada pemotongan gaji.

Dikutip dari Malaysiakini.com, Mahathir mengatakan pekerjaannya memperbaiki keuangan pemerintah tidak mudah karena mewarisi sistem keuangan yang telah 'dirusak' oleh pendahulunya, Datuk Seri Najib Abdul Razak.

"Apa yang perlu saya lakukan adalah memperkenalkan ide-ide baru supaya kami dapat mempercepat pertumbuhan dan pembangunan Malaysia," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved